Menciptakan Generasi Tukang Bully! Ini 5 Dampak Sering Membentak Anak

27 Desember 2021 13:00 WIB
Dampak sering membentak anak
Dampak sering membentak anak ( Freepik)

Sonora.ID – Berteriak atau membentak dengan nada tinggi jadi salah satu jurus ampuh bagi para orangtua saat menghadapi anak yang sedang berulah.

Awalnya mungkin Anda tidak sengaja melakukan hal tersebut, namun karena biasanya anak menunjukkan respons yang orangtua inginkan setelah dibentak, alhasil lama kelamaan secara otomatis ini akan menjadi langkah pertama yang Anda lakukan dalam mengatasi anak yang sedang bertingkah.

Well, mungkin Anda sudah berhasil membuat anak menjadi takut dan menuruti semua perintah yang diberikan, meski begitu apakah cara ini efektif untuk jangka panjang? Bagaimana dengan dampaknya?

Penulis dan parent educator, Laura Markham, Ph.D., mengatakan pekerjaan nomor satu Anda sebagai orang tua, setelah memastikan keselamatan anak-anak Anda, adalah mengelola emosi Anda sendiri.

Menurut penelitian yang dipubikasikan oleh National Institutes of Health, berteriak membuat anak-anak lebih agresif, secara fisik dan verbal. Secara umum, apa pun konteksnya, perilaku ini merupakan ekspresi kemarahan yang membuat anak-anak takut dan merasa tidak aman.

Berikut beberapa dampak jangka panjang yang bisa terjadi pada anak bila terlalu sering dibentak oleh orangtua.

Baca Juga: Penting! 5 Cara Membesarkan Anak Laki-Laki yang Menghargai Perempuan

Anak tidak belajar apa-apa

Jika tujuan Anda membentak anak agar mereka menuruti perintah, untuk sementara waktu mungkin cara ini akan berhasil.

Namun jika tujuan Anda melakukan ini agar anak bisa belajar dan menyadari kesalahannya, membentak bukanlah metode yang tepat, Bun.

dr. Markham mengatakan berteriak hanyalah cara untuk melampiaskan amarah, bukan cara efektif untuk mengubah perilaku.

"Komunikasi yang damai dan tenang membantu anak merasa aman dan membuat mereka lebih menerima penjelasan yang kita ajarkan," paparnya.

Mereka akan merasa tidak disayang dan dihargai

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga ingin dihargai dan disayangi.

Mungkin mereka melakukan sebuah kesalahan yang membuat Anda naik pitam, lantas alasan ini tetap tidak membenarkan Anda untuk membentak atau meneriaki mereka.

Nah, salah satu dampak yang paling berbahaya dari perilaku ini adalah anak merasa tidak disayangi dan dihargai.

Lebih buruknya, mereka akan terus mengingat ini sampai mereka dewasa! Anak-anak tidak akan ingat alasan yang menyebabkan mereka dimarahi tapi mereka akan ingat dengan jelas bagaimana orangtuanya sering membentak atau meneriakinya.

Bukan berarti Anda tidak tegas

Banya orangtua masih beranggapan bahwa, metode membentak membuktikan seberapa tegas atau kuatnya Anda dalam mendidik anak.

Padahal yang terpenting adalah pesan yang ingin Anda sampaikan kepada anak-anak, betul?

Percuma saja Anda membuang tenaga untuk membentak padahal anak tidak mendengarkan inti dari pesan yang ingin disampaikan.

Berbicara dengan nada dan intonasi yang lembut,  tidak akan membuat Anda terlihat seperti orangtua yang “kalah” atau lemah terhadap anak.

Justru cara ini lebih efektif membuat anak merenungkan kesalahan mereka.

Perlu juga diingat untuk selalu menggunakan kalimat yang mudah dimengerti dan artikulasi yang jelas saat berbicara dengan anak.

Memberi contoh bagi anak untuk ikut berteriak

Jika terlalu sering dilakukan, anak akan menganggap perilaku membentak atau bicara dengan nada tinggi adalah hal normal yang dilakukan saat berkomunikasi.

Jadi jangan heran kalau suatu saat si kecil kesulitan untuk mengelola emosi, kemudian jadi berteriak atau membentak Anda saat ia mengomunikasikan hal yang ia inginkan.

Jika ini bisa menjadi senjata ampuh untuk Anda, maka membentak juga bisa menjadi senjata ampuh untuk anak-anak dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Jika mereka sudah terbiasa dibentak, lama kelamaan anak akan menjadi kebal, cuek dan tidak takut lagi dengan metode ini.

Memicu depresi dan kecemasan

Melansir penelitian yang diterbitkan pada Science Direct, membentak anak akan memengaruhi psikologis mereka dan memicu kecemasan hingga depresi.

Meluapkan emosi secara verbal terhadap anak-anak dapat memiliki efek yang bertahan lama setelah insiden terjadi. Menurut penelitian ini, efek psikologis jangka panjang dari membentak anak dapat menyebabkan gejala berikut ini:

  • Kegelisahan
  • Tidak dihargai
  • Pandangan negatif tentang diri sendiri
  • Masalah sosial
  • Masalah perilaku
  • Agresi
  • Depresi
  • Memicu bullying

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak cenderung memperlakukan orang lain dengan cara yang sama seperti orang memperlakukan mereka.

Baca Juga: Hebat! 5 Seleb Ini Mengasuh Buah Hatinya yang Berkebutuhan Khusus Sepenuh Hati

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm