Bagikan :
Sonora.ID - Kemunculan virus corona di dunia memunculkan banyak tanda tanya dan pembahasan bagi banyak pihak, pasalnya kabar dan isu miring terkait dengan kemunculan virus mematikan ini dianggap sebagai misteri.
Tak heran jika tak sedikit orang yang tidak percaya dengan kehadiran vaksin Covid-19, karena dianggap akan menguntungkan beberapa pihak di dunia dan membawa pengaruh buruk bagi seluruh penerima vaksin.
Bukan hanya di Indonesia, pihak-pihak anti vaksin di luar negeri pun terbilang banyak, termasuk salah satunya adalah laki-laki 52 tahun yang bernama Andrew Pugh, yang bahkan merasa bahwa dirinya adalah pahlawan dengan menjadi anti vaksin.
Prinsip tersebut berubah setelah dirinya terpapar virus mematikan tersebut bahkan nyaris melayangkan nyawanya.
Pria yang berprofesi sebagai petugas kebersihan asal Inggris tersebut awalnya memilih sebagai anti vaksin setelah percaya dengan teori konspirasi yang dibaca di Facebook yang memang menjadi sorotan warganet.
Meski pasangannya sudah memohon untuk menerima vaksin, tetapi pria tersebut bersikeras dengan prinsipnya sebagai anti vaksin.
Pada tanggal 5 Desember 2021 lalu, dirinya harus dilarikan ke rumah sakit bahkan masuk ke ruang ICU karena kesulitan bernapas akibat adanya virus corona di dalam tubuhnya.
Dilansir dari Daily Mail, pihak keluarga pun sudah diberitahukan bahwa kemungkinan Andrew selamat hanya 50 persen karena memang virus yang satu itu tidak bisa diprediksi dan Andrew sendiri adalah seorang perokok.
Setelah enam minggu berlalu, pria tersebut akhirnya pulih dan melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Bikin Mata Pria Melotot, Ini 5 Rahasia Wanita untuk Payudara Kencang Anti Kendur
Dirinya senang bisa mendapatkan vaksin tersebut.
“Saya tidak mau ada orang yang mengalami apa yang keluarga saya rasakan. Jika bisa memutar waktu, saya pasti akan melakukan vaksinasi secepatnya. Setiap hari adalah perjuangan, saya masih kesulitan bernapas,” ungkap Pugh.
Bahkan kesulitan dan dampak dari virus corona tersebut masih dirasakannya setalah menerima vaksinasi.
Andrew masih harus belajar bernapas untuk bisa tetap beraktivitas, ia harus tetap tenang, dan belajar naik atau turun tangga.
“Dulu saya tak mau divaksinasi, saya pikir saya seorang pahlawan. Jika bukan karena perawat dan fakta saya bukan perokok, saya mungkin tak akan hidup. Pesan saya mudah, tolonglah Anda semua vaksinasi. Anda pasti tidak mau berakhir seperti saya,” sambungnya.
Baca Juga: KAMMI: Program Vaksinasi Booster Wajib Gunakan Vaksin Halal!
