Tahun 2022, PMI masih akan fokus pada dukungan pada pemerintah mengentaskan penanganan Covid-19, kesiapsiagaan bencana, peningkatan kapasitas organisasi dan retensi relawan. Relawan adalah garda terdepan pelayanan organisasi PMI maka tahun 2022 tetap menjadi prioritas untuk meningkatkan kapasitas dan memberikan jaminan keselamatan. Tercatat dari 302 orang relawan yang aktif dimobilisasi pelayanan kepalangmerahan dan penanganan Covid-19, 242 di antaranya telah mendapatkan asuransi. PMI DIY juga telah memiliki siaga bencana berbasis masyarakat yang aktif atau Sibat berjumlah 347 orang.
Baca Juga: Peringati Hari Relawan, PMI DIY Gelar Upacara Kesiapsiagaan
“Masyarakat kini semakin kritis terhadap insentif pembangunan, termasuk di bidang sosial kemanusiaan. PMI yang mengandalkan dukungan dan kepercayaan masyarakat perlu semakin mengedepankan prinsip-prinsip akuntabilitas, baik dalam pengelolaan program maupun pengerahan sumber daya organisasi. Alhamdulillah PMI DIY setiap tahun selalu diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dan tahun ini hasilnya Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” kata Gusti Prabu.
Sementara itu, dr. Suryanto, Sp.PK (K), Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI DIY mengungkapkan bahwa PMI tetap berkomitmen untuk menyediakan darah yang aman, mudah dijangkau, dan berkualitas.
“Tahun 2021, seluruh Unit Donor Darah PMI Kabupaten/Kota di DIY berjumlah 5 (lima) UDD telah memiliki izin operasional. Selain itu. Semua UDD juga telah terdaftar sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kementrian Kesehatan. Tahun 2022 kita menyiapkan seluruh UDD untuk akreditasi. Sedang dua UDD kita siapkan juga untuk memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) yakni UDD PMI Kota Yogyakarta dan UDD PMI Kabupaten Sleman,” pungkas dr Suryanto.
Baca Juga: Relawan PMI DIY Yang Ditugaskan Membantu Penanganan Bencana APG Gunung Semeru Menerima Penghargaan