G20 Berkonflik? Simak Dinamika Antar Negara dan Kelompok Kepentingan yang Terlibat

1 Maret 2022 12:30 WIB
G20 Indonesia
G20 Indonesia ( Kompas)

Sonora.ID - Beberapa negara di dunia yang terdaftar sebagai anggota G20 saat ini sedang disibukkan dengan padatnya forum diskusi terkait lima isu utama yang diangkat, yakni

  1. Gender dan inklusivitas dalam mitigasi dan adaptasi iklim
  2. Pemulihan ekonomi hijau
  3. Pajak karbon
  4. Akselerasi transisi energi
  5. Akselerasi perlindungan dan restorasi ekosistem

Menuju KTT G20 di bulan November mendatang, akan terdapat banyak pertemuan yang diagendakan sejak Desember 2021 hingga Oktober 2022.

Rangkaian yang panjang ini besar kemungkinannya berakhir pada 15-16 November 2022.

Usman Kansong selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo mengatakan kalau dalam satu isu ini akan melibatkan berbagai pihak yang dikelompokkan dalam satu forum.

Misalnya, salah satu isu pokok yang disoroti adalah transisi energi.

Guna membahas topik ini, maka dibentuk working group yang terdiri dari kelompok dengan kategori tertentu.

Misalnya adalah Y20 atau Youth 20.

Baca Juga: Merespon G20 di Bidang Ekonomi Pasca Pandemi dan Perubahan Iklim Bersama Rumah Zakat

Forum yang akan diisi oleh anak muda ini akan membahas tentang masa depan dunia, mulai dari penggunaan energ terbarukan (renewable energy) hingga ke isu-isu pokok lainnya yang diangkat presidensi G20 tahun ini.

Keterlibatan anak muda dalam forum global ini dimaksudkan untuk mendengar pendapat sekaligus harapan anak muda terkait dunia mendatang.

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya yang akan hidup di masa mendatang adalah anak muda, generasi Z, atau mungkin juga sebagian milenial. 

"Terlebih Indonesia akan mengalami bonus demografi di tahun 2030. Perlu adanya tindakan khusus oleh orang tua bersama anak muda saat ini agar bonus tersebut tidak menjadi beban," kata Usman dalam siaran Radio Sonora tersebut.

Selanjutnya terdapat E20 atau Education 20.

"Ini berkaitan dengan dunia pendidikan yang akan dirancang di masa depan," kata Usman.

Forum lainnya adalah W20 atau Women 20 yang dikepalai oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

Topiknya bisa meliputi kesetaraan gender, termasuk penghapusan kekerasan seksual.

Baca Juga: Dukung G20 di Jakarta, PLN Siap Pasok Listrik Tanpa Kedip Seandal Asian Games

Banyaknya forum tersebut berusaha Indonesia organisir agar isunya tetap terawat hingga mencapai KTT.

Selain dari berbagai working group yang ada, tentunya forum sebesar ini tidak akan jauh dari yang namanya konflik kepentingan.

Tiap negara memiliki permasalahan dan kepentingannya sendiri, tidak terkecuali dengan kelompok-kelompok khusus sebelumnya.

Usman mengatakan kalau kemungkinan besarnya, isu transisi energi atau rendah karbon menjadi isu yang cukup pelik dibahas dalam forum sebesar ini.

Hal ini tidak jauh dari perekonomian dan industri negara-negara produsen energi tidak ramah lingkungan. 

Di lain sisi, Usman turut menjelaskan kalau konflik dalam forum sebesar ini adalah hal yang wajar dan masing-masing negara turut mengupayakan jalan keluar.

Hal ini terbukti dengan tetap dihasilkannya draft communique sebanyak 14 hingga Februari ini.

Baca Juga: Menparekraf: Negara G20 Harus Bersinergi Kuat Rancang Rencana Pemulihan Parekraf  

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm