Ketegangan antara Rusia dan Ukraina Mirip saat Perang Dingin

5 Maret 2022 17:00 WIB
Ilustrasi: Siapa Sangka Dibalik Kekuatan Perang, Ada 3 Hal yang Berpotensi Membuat Rusia Menjadi Negara yang Gagal
Ilustrasi: Siapa Sangka Dibalik Kekuatan Perang, Ada 3 Hal yang Berpotensi Membuat Rusia Menjadi Negara yang Gagal ( IG andreinaperiodista)

Palembang, Sonora.ID – Secara umum ketegangan antara Rusia dan Ukraina hampir mirip saat perang dingin.

Ferdiansyah Rivai, S.IP, M.A Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya kepada Sonora (03/03/2022) mengatakan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina terjadi karena Rusia merasa tidak aman akibat Ukraina dibujuk Nato untuk bergabung dengan mereka dan juga Uni Eropa.

“ Ukraina negara besar dan berbatasan langsung dengan Rusia sehingga apabila Ukraina bergabung dengan Nato, Rusia merasa terancam karena Nato akan membangun pangkalan militernya di Ukraina,” ujarnya.

Perang Dunia ke-3 bisa saja terjadi apabila pemimpin-pemimpin dunia tidak lagi berfikir rasional. Biaya perang dunia sangat tinggi sementara krisis ekonomi masih terjadi akibat pandemic covid-19. “ Itu opsi terakhir tapi bisa saja terjadi walaupun peluangnya tidak begitu besar,” tukasnya.

Rusia sebenarnya perekonomiannya tidak terlalu terintegrasi dengan perekonomian global. Mereka lebih cenderung memanfaatkan konsumsi dalam negeri dan mereka lebih memperhatikan perekonomian dinegaranya sendiri.

Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina, Apa Kabar Klub Sepak Bola Shaktar Donetsk?

Dan untuk negara-negara asia, Rusia baru mau memulai tune in dan ikut dalam integrasi perekonomian.

Indonesia sejauh ini belum ada pernyataan memihak salah satu kubu. Presiden Jokowi hanya mengutuk terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina.

Indonesia memiliki hubungan yang baik kepada negara-negara yang sedang berkonflik. Dengan Rusia, Indonesia memiliki kerjasama persenjataan militer, dengan Ukraina, Indonesia mengimpor gandung dari sana.

“Posisi Indonesia netral masih sesuai dengan falsafah bangsa. Ini kesempatan kita untuk membujuk kedua negara yang sedang bertikai untuk berdamai. Indonesia bisa memanfaatkan saluran komunikasi baik bilateral maupun multilateral, melalui G20 misalnyanya Indonesia bisa memasukkan agenda di resolusi G20 untuk memediasi kedua negara yang sedang bertikai,” tutupnya.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm