Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok, Disdag Makassar: Pengaruh Cuaca

9 Maret 2022 12:50 WIB
Arlin ariesta, kepala Dinas Perdagangan Makassar
Arlin ariesta, kepala Dinas Perdagangan Makassar ( Sonora.ID)

Makassar, Sonora.ID - Dinas perdagangan mengungkap sejumlah penyebab lonjakan harga bahan kebutuhan pokok.

Kepala Disdag, Arlin Ariesta mengatakan hal itu terjadi karena gagal panen, sehingga produksi menurun di sejumlah daerah penghasil.

Dipengaruhi cuaca buruk yang masih terjadi hingga saat ini. Komoditas yang melambung seperti cabai rawit.

Baca Juga: Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok di Makassar, Cabai Dijual Rp70 ribu per Kg

"Produksinya (cabai rawit) yang sangat-sangat menurun, terpengaruh sama cuaca, karena hujan. Padahal sempat turun 24 Februari lalu, tapi dari 28 Februari mulai naik lagi," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (9/2/2022).

Terpantau di pasaran, saat ini dijual hingga Rp70 ribu per kilogram. Padahal harganya sempat turun dua pekan lalu ke harga Rp50 ribu per kilogram.

Dia menjelaskan, pasokan cabai di Makassar berasal dari beberapa kabupaten di Sulsel terutama dari Enrekang dan Gowa, yang kemudian pasokannya masuk ke Pasar Terong Makassar.

Baca Juga: Begini Respon BI Terhadap Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Provinsi Riau

Kedua kabupaten ini dikatakannya sering terjadi hujan sejak pekan lalu. Olehnya, pemerintah tengah alternatif sumber produksi di daerah lainnya

Arlin mengaku itu perlu dilakukan agar kenaikan tidak terus terjadi hingga ramadan mendatang.

"Kita berupaya mencari sumber-sumber produksi, tempat-tempat lain untuk menyuplai. Ketika butuh interfensi kebijakan, pertama dibahas oleh Tim Pengendali Inflasi, langkah-langkah intervensinya dalam rangka menekan fluktuasi harga tersebut. Jadi kita senantiasa memantau," jelasnya.

Selain cabai rawit, beberapa komoditi di Makassar juga mengalami kenaikan harga. Berdasarkan data hasil pantauan yang diterima dari Dinas Perdagangan Makassar, lonjakan juga terjadi pada komoditas seperti bawang merah.

Bawang merah kini dijual Rp40.000, padahal pekan sebelumnya hanya berkisar Rp35.000 ribu/kg.

Khusus minyak goreng curah, kini dijual Rp20.000 dan bentuk kemasan Rp22.000 ribu/liter.

Baca Juga: Jelang NATARU, Ketersediaan Kebutuhan Pokok di Kalbar Tercukupi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm