Belajar dari Negara Lain, Kesejahteraan Petani Akan Meningkat

14 Maret 2022 16:00 WIB
Ilustrasi: Belajar dari Negara Lain, Kesejahteran Petani Kopi Perlu Diperhatikan
Ilustrasi: Belajar dari Negara Lain, Kesejahteran Petani Kopi Perlu Diperhatikan ( NickyPe via Pixabay)

Palembang, Sonora.ID – Tanggal 11 Maret diperingati sebagai Hari Kopi Nasional dan masih banyak persoalan perkopian yang dihadapi di Indonesia terutama berkaitan dengan masalah kesejahteraan petani kopi.

Ketua Dewan Kopi Sumsel, M. Zein Ismed kepada Sonora (12/03/2022) mengatakan bahwa Sumsel termasuk produsen kopi terbesar di Indonesia.

Ada 23 persen produksi nasional berasal dari sumsel khusus untuk varian robusta

Bila digabung menjadi sumbagsel (Sumsel, Jambi, Bengkulu dan Lampung) maka hampir 50 % produksi kopi nasional disumbang oleh Sumbagsel.

Sudah waktunya pemerintah memberikan perhatikan ke daerah terutama Sumbagsel dalam hal melakukan replanting atau peremajaan agar produktifitas meningkat.

Dengan peningkatan produktifitas maka kesejahteraan petani akan meningkat.

“Petani kita hanya mampu memproduksi 0,6 hingga 0,9 ton perhektar per tahun. Pendapatan petani kopi kita 600 kg dikalikan 20 ribu, satu hektar sekitar 12 juta pertahun. Bila dibagi 12 maka pendapatan petani kita 1 juta perbulan, dibawah UMR, termasuk miskin. Beda dengan petani Vietnam yang mampu produksi 3 ton perhektar dikalikan 20 ribu, 60 juta perhektar pertahun, dibagi 12 maka pendapatannya 5 juta perbulan. Kesejahteraan petani tergantung dari produktifitas,” ujarnya.

Indonesia harus memiliki blue print positioning perkopian secara global.

Dulu Vietnam belajar dengan Indonesia dan sekarang berada diposisi ke dua dunia. Nomor satunya dipegang Brasil, nomor tiga Colombia dan Indonesia berada di posisi ke empat.

Selama pandemic pasokan kopi dunia mengalami kekurangan. Brasil banyak kebun kopinya beku dan mati, butuh 3 tahun untuk menanam kembali.

Vietnam sedang lockdown sehingga kopi mereka tidak bisa keluar negeri. Colombia sedang banjir. Ini adalah peluang bagi bangsa Indonesia untuk menggantikan posisi Vietnam asal kita sunguh-sungguh.

“Secara konsepsional perlu dibahas khusus karena persoalan ini bukan hanya di sumsel tapi nasional. Perlu mencari arah kemana, bagaimana petani bisa ditingkatkan produktifitasnya,” ujarnya.

Baca Juga: Peluang Kopi Sumsel Menembus Pasar Nasional dan Internasional

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm