Bagikan :
Palembang, Sonora.ID – Beredar informasi bahwa saat ini sudah muncul varian baru virus corona yaitu Deltacron, perpaduan antara varian Delta dan Omicron.
Menanggapi hal tersebut, Medical Microbiologis Sumsel, Prof. Yuwono, M. BIOMED kepada Sonora (16/03/2022) mengatakan bahwa hal tersebut baru sebatas isu.
“ Baru isu. Tanggal 7 Januari 2022, sekelompok peneliti dari Cyprus mengumumkan melalui sequencing bahwa mereka menemukan sequence yang disebut deltacron atau percampuran antara delta dan omicron. Kemudian besoknya tanggal 8 Januari 2022 oleh media Bloomberg diviralkan ke seluruh dunia, tapi sebulan kemudian terbantahkan oleh peneliti melihat kemungkinan ada dua, pertama kontaminasi sampel, kedua karena teknik PCR sebelum sequencing kurang tepat. Intinya belum muncul yang namanya varian deltacron. Secara ilmiah bila gabungan antara omicron dan delta sulit dicerna karena virus sars cov2 tidak mengalami rekombinasi seperti virus influenza,” ujarnya.
Varian omicron sendiri memiliki tiga jenis yaitu BA1, BA2, BA3. BA1, mirip dengan BA3, BA2 ada sekitar duapuluhan mutasi yang berbeda.
BA2 hanya sekitar satu setengah kali lebih menyebar ketimbang omicron dan kenyataannya sampai hari ini sudah menuju keadaan virus corona yang sebenarnya, yaitu seperti batuk, pilek biasa,ujarnya.
Ada dua jenis varian yaitu off interest, hanya boleh diperbincangkan dikalangan peniliti. Kedua varian off concern, sudah ditetapkan WHO dan menjadi pembicaraan public.
Varian deltacron masih sebatas off interest dan sudah diviralkan oleh Bloomberg, ini yang disesalkan, ujarnya.
Untuk sampai WHO menetapkan off concern, harus mendapat masukan dari berbagai lab di berbagai negara, ini baru single lab yaitu Cyprus, ujarnya.
Baca Juga: Tingkat Keampuhan Donor Plasma Konvalesen Hanya 60 Persen
