Flexing Jadi Syarat Influencer Terkenal Instan? Ini Sederet Bahaya yang Mengancam!

20 Maret 2022 10:14 WIB
Indra Kenz
Indra Kenz ( IG @Indrakenz)

Sonora.ID – Entah siapa yang memulai, namun flexing kini seakan jadi persyaratan bagi siapapun yang ingin terkenal secara instan di media sosial.

Flexing sendiri merupakan istilah yang diberikan kepada orang yang suka menunjukkan sesuatu tentang dirinya alias pamer.

Beberapa hal yang sering dipamerkan seperti saldo ATM, uang yang bertumpuk, pakaian mahal, jet pribadi, liburan ke luar negeri, tas mewah, mobil mewah, dan sederet barang mewah lainnya.

Karena tidak bisa dilakukan sembarang orang, oleh karena itu istilah flexing biasanya melekat pada orang-orang kaya yang disebut ‘crazy rich.’

Namun, menurut Psikolog Klinis Personal Growth, Stefany Valentina, flexing tidak melulu soal kekayaan dan harta, tetapi juga bisa pencapaian, keberhasilan, atau bahkan relationship.

Baca Juga: Permintaan Maaf Doni Salmanan Dianggap Tidak Menunjukkan Penyesalan, Harusnya Begini, Dong!

Selama barang yang dipamerkan adalah milik pribadi dan hasil pencapaian diri, itu merupakan hal yang wajar.

Karena merupakan salah satu bentuk menghargai keberhasilan seseorang,

Ya flexing mungkin sah-sah saja jika memang benar memiliki uang. Tapi yang bahaya jika doyan pamer di luar kemampuan finansial, akhirnya pakai fasilitas utang.

Yuk, pahami sederet bahaya flexing berlebihan di media sosial berikut ini.

Memaksakan diri

Perilaku flexing dapat muncul karena ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita pengaruh lingkungan, ketakutan akan penolakan, kebutuhan yang tinggi akan eksistensi diri, dan faktor kepribadian.

Tujuannya adalah untuk membangun citra atau personal branding yang menunjukkan status sosial, kemampuan, eksistensi diri.

Kembali ke penjelasan awal, selama yang dipamerkan adalah milik pribadi dan hasil pencapaian diri ya, wajar-wajar saja.

Tapi kalau terlalu dipaksakan dengan menghalalkan segala macam cara seperti berbohong hingga berutang justru bakal jadi berbahaya untuk diri sendiri.

Apalagi di era kemajuan teknologi saat ini, fasilitas utang muncul dengan berbagai model. Mulai dari kartu kredit, pay later, hingga pinjaman online (pinjol).

Susah dapat teman yang tulus

Menurut studi, orang yang terbiasa flexing malah cenderung sulit mendapatkan teman baru karena alasan tertentu, misalnya karena kelas sosialnya berbeda dan sebagainya.

Ketika merasa status sosialnya sudah naik, seseorang cendrung akan berteman dengan orang yang sekelasnya.

Padahal belum tentu, mereka yang dianggap sepadan dengan status sosialnya adalah teman yang tulus dan sehat.

Biasanya sesama “tukang pamer” hanya akan saling berlomba untuk menunjukkan siapa yang lebih kaya.

Kembali ke poin awal, apabila sudah terbiasa flexing sedangkan keadaan ekonomi sedang turun maka akan beresiko memaksakan diri hingga meminjam uang demi kebutuhannya.

Baca Juga: Sindir Indra Kenz, Grace Tahir Ungkap 5 Tanda Mencolok Orang Kaya Baru

Kebanyakan yang dipamerkan bukan milik pribadi

Terlihat kaya secara instan tentunya akan menimbulkan rasa curiga darima asal dana yang datang secara mendadak?

Well, tidak semua yang dipamerkan di media sosial itu nyata adanya.

Termotivasi untuk bisa sukses memang sah-sah saja, namun tetapkan tujuan yang masuk akal jangan terlalu memaksakan diri.

Faktanya, pamer dan belanja barang mewah nggak bakal bikin kamu makin kaya, sebaliknya menabung dan hidup hematlah yang akan membuat kamu perlahan mapan secara finansial.

Ingat, yang terkenal secara instan nggak menutup kemungkinan akan redup juga secara instan.

Taktik marketing

Melansir dari Kompas.com, Akademisi dan praktisi bisnis asal Indonesia Prof. Rhenald Kasali, Ph.D mengatakan, orang kaya yang sesungguhnya tidak ingin menjadi pusat perhatian.

Oleh karena itu, flexing menurut Rhenald justru bukan cerminan orang kaya yang sesungguhnya.

Bahkan, jika benar-benar tujuannya untuk menarik perhatian, flexing bisa jadi hanya menjadi strategi marketing.

Rhenald mencontohkan kasus First Travel yang sempat heboh beberapa tahun lalu.

Si pemilik bisnis sekaligus pelaku sebelumnya sangat sering memamerkan kekayaannya di media sosial.

Semua itu dilakukan juga agar para target pelanggannya percaya untuk menggunakan jasa First Travel. Sebab, terkadang orang menaruh kepercayaan hanya karena melihat kekayaannya.

Baca Juga: Indra Kenz Terancam Miskin? Ini 5 Alasan Penting Siapkan Dana Darurat

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm