Dinda Hauw Keguguran Anak Kembar, 5 Fase Berduka yang Dihadapi Wanita

23 Maret 2022 15:15 WIB
Dinda Hauw dan rey Mbayang
Dinda Hauw dan rey Mbayang ( instagram/@dindahw)

Sonora.ID – Kabar duka menyelimuti pasangan Dinda Hauw dan Rey Mbayang.

Lewat Instgram pribadinya, pasangan muda ini mengabarkan kalau Dinda Hauw baru mengalami keguguran, padahal saat itu dirinya sedang mengandung anak kembar.

Kabar kehamilan Dinda Hauw ini memang belum sempat dipublikasikan.

Tapi sayanganya, belum sempat membagikan kabar bahagia, Rey Mbayang justru mengunggah video kumpulan perjalanan janin yang sempat berada di rahim Dinda itu.

Awalnya terlihat Dinda yang sedang melakukan USG ke dokter. Terdengar pernyataan yang menyebut janin tersebut seharusnya menjadi anak kembar.

Baca Juga: Bumil Merapat! Ini 4 Tipe Orang yang Wajib Dihindari Selama Kehamilan

"Harusnya kembar nih," bunyi suara perempuan dalam video itu.

Sementara dalam caption unggahannya, Dinda Hauw menceritakan kronologi dirinya keguguran.

"Tepat 1 minggu setelah usg, perut sakit dan keluar darah banyak sekali.. pendarahan... akhirnya segera ku bawa kerumah sakit.. Alhamdulillah, penanganan dokterku @agrianasusilo sangat cepat, namun rezeki nya yang belum tepat.. Sepertinya Allah punya rencana lain," tulisnya.

Sebenarnya keguguran bisa disebabkan oleh banyak fakor, mulai dari usia, perubahan hormon, gaya hidup tidak sehat, implantasi sel telur yang tidak sempurna, atau trauma.

Ada pula beberapa penjelasan umum tentang masalah plasenta atau tali pusat, kelainan kromosom, dan infeksi.

Setelah keguguran, seorang wanita mengalami berbagai emosi mulai dari terkejut, marah, sedih, hingga mati rasa.

Setiap orang memproses kesedihan dengan cara berbeda, namun umumnya terdapat lima fase berduka yang dihadapi oleh wanita pasca keguguran.

Gary S. Berger, MD, Marc Goldstein, MD, dan Mark Fuerst dalam bukunya The Couple's Guide to Fertility, menyebutkan tahapan kesedihan meliputi.

  1. Penolakan terhadap apa yang telah terjadi
  2. Kemarahan terhadap diri sendiri dan orang lain
  3. Tawar-menawar terutama dengan Tuhan, meminta agar yang diambilNya, Ia kembalikan.
  4. Depresi, ketika merasa lelah, bersalah, dihukum, hingga tidak dapat merasakan kesenangan.
  5. Terakhir, penerimaan, saat menyadari bahwa hidup harus terus berjalan.

Lantas apa yang bisa dilakukan pasangan dan orang terdekat untuk membantu wanita pulih dari kesedihan pasca keguguran?

Baca Juga: Dorce Gamalama Meninggal, Ini Cara Beri Dukungan dan Menghibur Orang yang Berduka

Jangan menyalahkan

Disadari atau tidak, orang Indonesia cenderung “hobi” mencari-cari kesalahan orang lain.

Padahal kehilangan calon anak sudah cukup memilukan bagi siapapun, menyalahkan salah satu dari pasangan hanya akan membuat kondisi mental semakin buruk.

Hindari menyalahkan pasangan dengan ucapan, “Kamu sih, nggak jagain istri dengan baik, jadi nggak jadi (bayinya) kan, tuh.”

Atau “Kamu sih, nggak minum vitamin/suplemen/herbal ini, kan udah kubilang bagus untuk menyehatkan janin.”

Komentar-komentar ini sangat tidak layak untuk diucapkan pada pasangan yang baru saja kehilangan buah hati mereka.

Selalu Dampingi Istri

Seorang Relational Psychotherapy yaitu Jonathan Bartlett, MA, MFT, menyarankan agar saat menghadapi istri keguguran, suami harus selalu ada di samping istri.

Anda tidak perlu melakukan banyak hal, cukup berada di sisinya, memegang tanganya, dan dengarkan dia mengekspresikan diri.

Ajukan cuti minimal 1 hingga 2 hari untuk menemani istri di rumah. Ajak istri pergi ke restoran favoritnya atau sekadar menonton film di bioskop.

Suami juga harus membiarkan istri untuk melakukan me time. Biarkan istri tenggelam dalam kesedihannya sampai benar-benar habis.

Anda juga bisa mengatur waktu agar istri bisa berkumpul bersama sahabat-sahabatnya untuk mengembalikan semangat dalam dirinya.

Baca Juga: Padahal Sudah Terlanjur Bahagia, Dinda Hauw Malah Keguguran Saat Hamil Anak Kembar. Apa Sih Penyebab Keguguran?

Dengarkan mereka

Menangis, marah, kecewa, dan sedih merupakan gejolak emosi yang umum dirasakan ketika seseorang merasakan kehilangan.

Tak seharusnya Anda menyuruh mereka untuk menyudahi dan menghentikan kesedihan mereka.

Ada baiknya, Anda luangkan waktu untuk mendengar semua keluh kesah mereka. Karena pada dasarnya, orang yang sedang berduka hanya ingin didengarkan tentang apa yang mereka rasakan.

Jika suasana duka sudah mereda, barulah Anda bisa mengajak mereka untuk move on kembali menjalani hari-hari.

Buat Rencana Kehamilan Berikutnya

Setelah kesedihan di antara suami dan istri sudah hilang dan kondisi fisik istri pun sudah membaik, tidak ada salahnya untuk membuat rencana kehamilan berikutnya.

Namun, pastikan dalam merencanakan kehamilan selanjutnya ini, pasangan suami istri harus dapat menjaga janin di dalam kandungan lebih baik lagi.

Pastikan untuk menjalankan gaya hidup sehat dan selalu mengonsultasikan kondisi kesehatan kepada dokter.

Baca Juga: Bumil Merapat! Ini 4 Tipe Orang yang Wajib Dihindari Selama Kehamilan 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm