Bagikan :
Sonora.ID - Dalam ilmu ajaran agama islam manusia akan mengalami tahapan beberapa fase kehidupan.
Dimana setelah berada dialam dunia akan menuju alam barzarkh dan beberapa perjalanan lainnya hingga tiba pada kehidupan abadi di Surga maupun neraka.
Namun dengan adanya hal tersebut banyak yang bertanya-tanya apakah pihak keluarga dapat saling bertemu satu sama lain dikehidupan yang ada di alam barzakh?
Menanggapi hal ini ulama memiliki beberapa pendapat yang berkaitan dengan pengetahuan alam barzakh.
Dari Musa bin Fathullah Harun mengatakan dalam bukunya perjalanan Rabbani, menjelaskan, maut menjadi pintu gerbang untuk melalui akhirat.
Dimana Arwah manusia yang tinggal di alam barzakh hingga hari kebangkitan manusia dari kuburnya .
Hal ini juga dijelaskan didalam hadis yang diriwayatka oleh Imam Tirmidzi yang berbunyi:
عن هانئ مولى عثمان بن عفان قَالَ كَانَ عُثْمَانُ إِذَا وَقَفَ عَلَى قَبْرٍ بَكَى حَتَّى يَبُلَّ لِحْيَتَهُ فَقِيلَ لَهُ تُذْكَرُ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَلاَ تَبْكِي وَتَبْكِي مِنْ هَذَا فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ "
Dari Hani’, pembantu Utsman bin Affan berkata, “Konon Utsman ketika meleati makam dia menangis hingga jenggotnya basah, lalu dikatakan padanya: “Engkau mengingat surga dan negara maka janganlah menangis dan mengangis karena fulan.’ Lalu dia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya kubur itu awal persinggahan dari persinggahan-persinggahan akhirat. Barang siapa yang selamat darinya, maka yang sesudahnya lebih mudah darinya. Barang siapa yang tidak selamat darinya, maka yang sesudahnya lebih sukar darinya.” (HR Tirmizi, Ibnu Majah dan Ahmad dari Utsman bin Affan RA).
