Imbas Harga Pertamax Naik, Bisnis Pertashop Putra Bupati Karanganyar Sepi

4 April 2022 11:15 WIB
Ilyas Akbar Almadani, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Karanganyar.
Ilyas Akbar Almadani, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Karanganyar. ( Tribun Solo)

Karanganyar, Sonora.ID - Ilyas, putra dari Bupati Karanganyar Juliyatmono mengaku bahwa bisnis Pertashop miliknya terimbas harga Pertamax yang naik.

"Kenaikan harga BBM bukan sekali dua kali, tetap saja konsumennya ada dan membutuhkan sesuai kemampuannya," ujar Ilyas.

Ilyas memberi keterangan walau pun penjualan menurun, tidak berarti harus berhenti berbisnis. 

Menjadi pebisnis harus kuat mental dengan keadaan pasar yang berubah-ubah. Ia bahkan berencana bakal menambah satu lagi kios pertashop di Karanganyar.

"Saya berharap pemerintah dan Pertamina konsisten menerapkan satu harga BBM, selama pemerintah terus memberikan perannya, pertashop ini mendekatkan layanan Pertamina ke desa-desa," pungkas Ilyas.

Baca Juga: Truk Dilarang Melintas Underpass Makamhaji! Jalan WR Supratman Kena Imbas

Pada kesempatan hal lain Kepala DPRD Karanganyar Bagus Selo mengatakan, kenaikan harga BBM non subsidi tersebut tidak mempengaruhi kesenjangan masyarakat menengah ke bawah.

Bagus mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada masyarakat mengeluhkan dengan kenaikan harga yang dibuat oleh pemerintah tersebut.

"Kenaikan Pertamax tidak mempengaruhi kesenjangan ekonomi menengah bawah, hingga saat ini, belum ada masyarakat yang mengeluh naiknya harga tersebut," ucap Bagus.

Bagus menggatakan, pemakaian Pertamax, justru dari golongan ekonomi mampu dan sektor pemerintah.

Selain itu, Bagus mengungkapkan sebagian besar, kendaraan dengan cc besar menggunakan BBM non subsidi Pertamax.

"BBM yang subsidi tidak ada kenaikan harga, justru yang pemakai BBM Pertamax saat ini kalangan ekonomi mampu dan pemerintah," tegas Bagus.

Bagus menjelaskan dampak dari adanya kenaikan BBM non subsidi tersebut yaitu pada belanja BBM mobil dinas pejabat. 

Uang anggaran belanja BBM mobil dinas pejabat menjadi membengkak, karena mobil pejabat menggunakan BBM Pertamax.

Baca Juga: Macet Total! Truk Pengangkut Roti Kecelakaan Di Tol Semarang-Solo

Menurutnya, dikarenakan anggaran yang membengkak nantinya akan dikaji belanja BBM pada mobil dinas perlu penyesuaian usai pemerintah menaikkan harga pertamax.

Hanya saja penyesuaian itu tidak bisa dilakukan segera dikarenakan harus menunggu APBD perubahan dulu, perlu rapat bersama semua sektor yang terkait.

Saat akan merubah suatu anggaran, perlu dilakukan penyesuaian anggaran. OPD harus benar-benar cermat mengatur belanja bahan bakar.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm