Sonora.ID – Nama King Faaz baru-baru ini semakin dikenal publik karena ketampanan dan kepintarannya yang luar biasa.
Namun, dibalik itu semua rupanya tersimpan kesedihan. Sebab, diketahui sejak kecil orangtuanya bercerai dan King Faaz diasuh oleh sang ibunda Fairuz A Rafiq.
Pasca bercerai dari Galih Ginanjar, Fairuz A Rafiq pun memutuskan menikah dengan pria yang tak lain jadi ayah sambung King Faaz, yaitu Sonny Septian.
Sejak itulah, King Faaz begitu beruntung karena tak pernah kekurangan kasih sayang seorang ayah. Hal ini karena Sonny Septian memberikan kasih sayang full seperti darah dagingnya sendiri.
Rupanya, kebahagiaan yang dirasakan oleh King Faaz sekarang menuai penyesalan dari dalam diri Galih Ginanjar.
Dalam tayangan YouTube Cumicumi, pada Senin, (21/3/2022) yang dilansir dari star.grid.id Galih Ginanjar pun memberikan pernyataan penyesalan.
Sebab, ia pernah meragukan jika King Faaz adalah anak kandungnya. Bahkan ia pun pernah meminta untuk tes DNA.
Gara-gara ucapan tersebut, Galih Ginanjar akhirnya ditahan atas kasus pencemaran nama baik.
Kini, usai 7 tahun tak bertemu sang anak, Galih mengaku merindukan King Faaz dan menyesali perbuatannya.
"Saya cuma mau bilang sama Faaz, maafin daddy, daddy kangen sama Faaz.
Kini, usai 7 tahun tak bertemu sang anak, Galih mengaku merindukan King Faaz dan menyesali perbuatannya.
"Saya cuma mau bilang sama Faaz, maafin daddy, daddy kangen sama Faaz.
Ia pun lantas berterima kasih kepada sang mantan istri dan juga Sonny Septian.
"Faaz juga sekarang menjadi anak yang sholeh, pintar, dan cerdas juga.
Saya berterima kasih atas bimbingan Fairuz yang sangat baik beserta keluarganya.
Tidak lupa juga bimbingan sosok ayah, yaitu Sonny," ujarnya.
Kini melihat King Faaz lebih dekat dengan ayah sambungnya, Sonny Septian, Galih Ginanjar mengaku iri.
"Iya gue iri, sebenernya tuh gini ya, masa keemasan anak sampai dia kelas 6 SD. Karena di situlah waktu anak dengan orangtua itu komunikasi intens," kata Galih Ginanjar dengan mata sembap dilansir dari jatim.tribunnews.
Namun, Galih Ginanjar selalu sadar bahwa apa yang didaptkannya saat ini adalah hasil yang ditanamnya dulu.
"Penyesalan sangat luar biasa. Apa yang kau tanam ya itu yang kau tuai," pungkas Galih menyalahkan dirinya sendiri.