Bagikan :
Telah dilakukan penelitian kepada 21 orang yang mengonsumsi 7 buah kurma per hari selama tiga pekan.
Rupanya, mereka mengalami peningkatan frekuensi buang air besar yang signifikan dibanding dengan orang yang tidak makan kurma.
Adapun serat dalam kurma bisa bermanfaat untuk mengontrol gula darah.
Serat tersebut bisa memperlambat pencernaan dan dapat membantu mencegah kadar gula darah meningkat terlalu tinggi setelah makan.
Hal ini disebabkan, karena kurma mempunyai indeks glikemik (GI) rendah yang bisa mengukur seberapa cepat gula darah naik setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Baca Juga: 3 Manfaat Konsumsi Kurma, Salah Satunya Bisa Cegah Penyakit Jantung
3. Kurma mengandung antioksidan
Kurma mengandung antioksidan yang bisa melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan reaksi berbahaya dalam tubuh, dan menimbulkan penyakit.
Tiga antioksidan paling kuat dalam kurma yaitu flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik.
Selain itu, antioksidan juga baik untuk kesehatan kulit, demikian dilansir dari Nova.grid.id.
4. Kurma menjaga kesehatan otak
Berdasarkan studi laboratorium, kurma bermanfaat untuk menurunkan penanda inflamasi, seperti interleukin 6 (IL-6) di otak.
Tingkat IL-6 yang tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif yang lebih tinggi seperti Alzheimer.
Dilakukan pula penelitian pada hewan yang menunjukkan bahwa kurma bermanfaat untuk mengurangi aktivitas protein beta amiloid yang dapat membentuk plak di otak.
Ketika plak menumpuk di otak, maka ini dapat mengganggu komunikasi antara sel-sel otak.
Hal tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan kematian sel otak dan penyakit Alzheimer.
Sebagaimana diketahui, pengobatan untuk penyakit Alzheimer masih sangat sulit.
Oleh sebab itu, penting untuk mencegah masalah kesehatan tersebut dengan menu makanan yang tepat.
Baca Juga: Kurma Medjoul Super yang Dikenal Termahal Sepanjang Sejarah Kini Tersedia di Solo
