Sonora.ID - Bukan hanya sekedar permainan yang menyenangkan, tetapi sensory play juga menjadi stimulus sensorik untuk perkembangan anak.

Permainan tersebut mensitimulasi sensorik pada anak dimana hal seperti ini akan memberi dorongan pada otak anak.

Hal tersebut berikaitan dengan manusia yang tumbuh dan melibatkan indera perasa untuk merasakan berbagai benda yang berbeda.

Dengan memberikan permainan ini akan membuat anak memiliki rasa ingin tau yang lebih karena dapat merasakan langsung hal-hal tersebut.

Selain itu akan membuat anak mengetahui tentang lingkungan sekitar dengan berbagai hal yang ada di lingkungan tersebut.

Untuk anak yang sedang belajar berbicara dapat menambah kosakata dan mengerti berbagai macam suara dengan hal-hal yang baru menurutnya.

Baca Juga: Jangan Takut Kotor, Berkebun Ternyata Baik Untuk Tumbuh Kembang Anak!

Selan itu permainan ini juga akan meningkatkan kreativitas anak karena kebebasan mengeksplorasi menggunakan benda yang ada dalam permainan saat itu .

Bahkan tidak hanya sensorik pada anak tetapi juga menstimulasi motorik halus dan kasar pada anak seperti berjalan dan menulis yang berguna untuk kemampuan di masa depan.

Sensory play ini memiliki banyak cara untuk bisa dicoba dipraktekan oleh para orangtua untuk anaknya di rumah.

Berikut beberapa contoh permainan sensory play yang dapat dipraktekan bersama anak di rumah.

Sebagai contohnya, melakukan pengecapan tangan menggunakan pewarna makanan ke sebuah kertas yang nantinya membentuk telapak tangan.

Permainan itu sekaligus sebagai pengenalan terhadap macam-macam warna.

Selanjutnya, bermain agar-agar seperti dengan menaruh beberapa figur mainan di dalam dan membuat anak mengambilnya dengan proses pengambilan akan membuat bayi meremas agar-agar yang mengasah indra peraba.

Ada pua permainan lain yang bisa dilakukan, yaitu bermain menggunakan plastisin atau yang biasa disebut malam dengan benda yang mudah dibentuk menjadi apapun yang diinginkan.

Kegiatan itu akan mengasah dan meningkatkan kreativitas pada anak karena dengan mainan ini membebaskan anak untuk membuat apapun sesuai keinginannya.

Baca Juga: 3 Gejala Anak Kecanduan Main Gadget, Psikolog: Gawai Bisa Jadi Monster