Sonora.ID – Pada hari Selasa, member grup K-Pop BTS RM, Jin, Suga J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook mengunjungi Gedung Putih atau White House dan bertemu Presiden AS Joe Biden.

Kunjungan grup tersebut bertujuan untuk membahas inklusi dan representasi Asia serta menangani kejahatan kebencian dan disinformasi anti-Asia.

Tujuh anggota band K-Pop asal Korea Selatan itu hadir di podium James Brady Briefing Room, di mana mereka mengutuk tren kejahatan kebencian yang berkembang terhadap komunitas AAPI, selain mengadvokasi pentingnya representasi Asia.

Jean-Pierre memulai pengarahan pada hari terakhir Bulan Warisan Asia-Amerika, Penduduk Asli Hawaii, dan Kepulauan Pasifik dengan menyambut kelompok internasional sebagai "tamu istimewa" di ruang pengarahan.

"Sementara banyak dari Anda mungkin tahu BTS sebagai ikon internasional nominasi Grammy, mereka juga memainkan peran penting sebagai duta muda, mempromosikan pesan rasa hormat dan positif," katanya.

Baca Juga: V BTS Dikabarkan Pacaran dengan Jennie BLACKPINK, Agensi Beri Isyarat Benar?

Pesan yang diungkap oleh para member BTS

"Hai, kami BTS," sapa RM.

"Merupakan kehormatan besar diundang ke Gedung Putih hari ini untuk membahas isu-isu penting kejahatan kebencian anti-Asia, inklusi dan keragaman Asia." Imbuhnya.

Melalui seorang penerjemah, Jin berkata: "Hari ini adalah hari terakhir Bulan Warisan NAAPI, kami bergabung dengan Gedung Putih untuk berdiri bersama komunitas AAHPI dan merayakannya."

Jimin menambahkan, "Kami hancur oleh gelombang kejahatan kebencian baru-baru ini, termasuk kejahatan kebencian Asia-Amerika, tetapi untuk menghentikan ini dan mendukung penyebabnya, kami ingin mengambil kesempatan ini untuk menyuarakan diri kami sekali lagi,".

J-Hope berkata: "Kami di sini hari ini berkat Angkatan Darat kami, penggemar kami di seluruh dunia yang memiliki kebangsaan dan budaya yang berbeda dan menggunakan bahasa yang berbeda. Kami benar-benar dan selalu berterima kasih."

Jungkook masih merasa "terkejut bahwa musik yang diciptakan oleh artis Korea Selatan, yang terdiri dari begitu banyak orang di seluruh dunia, melampaui batasan bahasa dan budaya. Kami percaya musik selalu merupakan pemersatu yang luar biasa dan indah dari segala hal."

Suga berkata: "Tidak salah untuk menjadi berbeda. Saya pikir kesetaraan dimulai ketika kita terbuka dan merangkul semua perbedaan kita."

Sementara V mencatat: "Setiap orang memiliki sejarahnya sendiri. Kami berharap hari ini adalah satu langkah maju untuk menghormati dan memahami setiap orang sebagai orang yang berharga."

Baca Juga: Masukan Nama V dan JK BTS ke Dalam Daftar Orang Meninggal, Drama 'Tomorrow' Dikecam!

Pertemuan BTS dan Presiden AS Joe Biden

Biden, White House mencatat dalam rilis berita yang mengumumkan pertemuan itu, "sebelumnya telah berbicara tentang komitmennya untuk memerangi gelombang kejahatan kebencian anti-Asia."

Dia menandatangani RUU bipartisan yang bertujuan untuk mengatasi meningkatnya kejahatan kebencian anti-Asia menjadi undang-undang pada Mei 2021.

RUU itu akan menciptakan posisi baru di Departemen Kehakiman untuk mempercepat peninjauan potensi kejahatan rasial terkait Covid-19 dan insiden yang dilaporkan di federal, tingkat negara bagian atau lokal.

Biden dan BTS, White House menambahkan, "juga akan membahas pentingnya keragaman dan inklusi dan platform BTS sebagai duta muda yang menyebarkan pesan harapan dan kepositifan di seluruh dunia."

Bahkan Biden menulis sebuah cuitan di Twitter setelah dikunjungi oleh member BTS dan mengatakan rasa terima kasihnya untuk meningkatkan kesadaran seputar meningkatnya kejahatan kebencian dan diskriminasi anti-Asia.

It was great to meet with you, @bts_bighit. Thanks for all you’re doing to raise awareness around the rise in anti-Asian hate crimes and discrimination.

I look forward to sharing more of our conversation soon. pic.twitter.com/LnczTpT2aL

— President Biden (@POTUS) June 1, 2022