Hidupkan Kembali Surga Bawah Laut di Selat Makassar Lewat Transplantasi Karang

7 Juni 2022 17:35 WIB
Proses transplantasi karang di Pulau Samalona, Makassar sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN
Proses transplantasi karang di Pulau Samalona, Makassar sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN ( Dok PLN UIW Sulselrabar)

Makassar, Sonora.ID - Berwisata di Kota Makassar, Sulawesi Selatan tidak cukup hanya dengan menikmati kulinernya. Tak lengkap rasanya jika belum mengunjungi pulau-pulau indah yang jaraknya tidak jauh dari pusat kota. 

Salah satunya, Pulau Samalona yang berada di Selat Makassar. Jaraknya tidak terlalu jauh dari Makassar dan bisa dijangkau menggunakan perahu motor sekitar 10-15 menit.

Pulau tersebut termasuk gugusan kepulauan di barat daya pantai barat Sulawesi Selatan serta memiliki pasir putih dan biota laut yang mulai menarik wisatawan.

Dibuktikan oleh Pegiat terumbu karang, Mudasir Zainuddin yang tampak semringah usai menyelam di sekitar Pulau Samalona, karena rasa haru melihat transplantasi karang di lokasi tersebut tumbuh subur.

Baca Juga: Terinspirasi Keindahan Laut, Jilbab Elegan Rancangan Warga Banjarmasin

Pemandangan bawah laut yang dilihatnya itu jauh berbeda dengan kondisi pada Agustus 2021 lalu yang sangat memprihatinkan, di mana masih berpasir dengan karang yang patah dan mati.

Aci, sapaan akrab Mudasir Zainuddin, mengungkapkan rasa syukur karena pada bulan September 2021 lalu, transplantasi terumbu karang dapat dilakukan.

Hal itu berkat bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar).

Diketahui, PLN UIW Sulselrabar memberikan bantuan senilai Rp 149 juta untuk pelestarian terumbu karang di Pulau Samalona, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Seremoni penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid kepada Ketua Komonitas GGIS (Global Geosains Indonesia Scuba), Zulqarnain pada September 2021 lalu.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm