Dampak Air Rob, Pemkot Surabaya Kerahkan Belasan Mobil Damkar untuk Mengatasi Genangan

13 Juni 2022 17:00 WIB
Tidak hanya kebakaran, belasan mobil damkar kota Surabaya juga dimanfaatkan menyedot air saat terjadi genangan hingga banjir agar cepat surut.
Tidak hanya kebakaran, belasan mobil damkar kota Surabaya juga dimanfaatkan menyedot air saat terjadi genangan hingga banjir agar cepat surut. ( Budi Santoso)

Sonora.ID - Hujan deras yang terjadi pada Senin, 13 Juni 2022 pagi, membuat sejumlah wilayah di Kota  Surabaya tergenang.

Selain karena tingginya intensitas hujan, adanya air rob dan fenomena  La Nina juga menjadi penyebab terjadinya genangan tersebut.

Mengatasi genangan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan  Penyelamatan (DPKP) menerapkan langkah taktis dengan mengerahkan belasan unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk menyedot genangan air agar segera surut.

"Jadi tadi malam itu di Ketintang, di Jalan Srikana dan di rumah pompa rungkut. Karena laporan  dari wilayah itu ternyata pagi jam 07.00 WIB airnya naik agak tinggi. Sehingga saat ini dikerahkan  ke Pandugo 13 unit (Mobil Damkar) Srikana 4 unit, serta di rumah pompa ketintang ada phyton dan  tiga unit," kata Kepala DPKP Kota Surabaya, Dedik Irianto, Senin (13/06/2022).

Baca Juga: Banyak Berjasa, BMPD Sulsel Gelar Bakti Sosial untuk Petugas Damkar Makassar

Hingga Senin siang, Dedik menyatakan, pihaknya masih bekerja keras melakukan  penyedotan air yang masih merendam di sejumlah wilayah. Menurutnya, efek dari penyedotan ini  bisa lebih cepat mengurangi genangan.

"Sekarang masih proses, ini kita sedot dari Yekape (Jalan Medokan Ayu) ke selatan mengarah ke  Eco Medayu. Efek penyedotan ini bisa mengurangi genangan yang ada di kawasan rungkut hingga  pandugo," jelasnya.

Baca Juga: Di Duga Karena Konsleting Listrik, Gudang Pengelolahan Limbah Plastik Di Meger Klaten Hangus Terbakar


Di samping upaya taktis, pemkot melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM)  Kota Surabaya, juga bergerak ekstra untuk menanggulangi genangan.

Langkah itu dilakukan melalui  normalisasi dan pembersihan saluran-saluran primer.

"Yang pasti kami pertama normalisasi saluran berupa pengerukan dan pembersihan saluran-saluran  primer. Serta melakukan optimalisasi pompa-pompa kita yang ada di muara-muara laut," kata  Kepala DSDABM, Lilik Arijanto.

Normalisasi itu, kata Lilik, saat ini lebih difokuskan untuk saluran-saluran yang berada di dekat  muara laut. Seperti di antaranya normalisasi dan pembersihan pada avour Wonorejo.

"Kita  optimalkan pengerukan di avour Wonorejo. Serta di lokasi saluran pompa Wonorejo 1 dan 2,"  ujarnya.

Baca Juga: Eks Cafe 'Berdarah', Dibeli Dibangun Rumdin Wali Kota Banjarmasin

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm