Bagikan :
Sonora.ID - Rasa deg-deg-an atau jantung yang merasa berdebar kencang, kerap terjadi dalam berbagai situasi, misalnya ketika bertemu dengan orang yang kita cintai atau ketika hendak melakukan hal penting atau efek setelah olahraga.
Pacuan detak jantung yang berdebar-debar memang bisa terjadi karena banyak faktor.
Tetapi ketika tidak ada faktor apapun, bahkan tidak sedang jatuh cinta, jantung tetap berdebar-debar, bisa jadi hal ini disebabkan oleh kondisi hipertiroid.
Seperti namanya, hipertiroid adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh atau adanya kelebihan yang kemudian menyebabkan tanda, salah satunya adalah jantung berdebar atau deg-deg-an.
Karena tanda atau gejalanya yang samar dan kerap dianggap biasa, banyak penderita yang tidak menyadari kondisi ini.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menjabarkan mengenai bagaimana hipertiroid ini sebenarnya terjadi pada tubuh penderitanya.
“Kalau untuk irama jantung, kalau misalnya hipertiroid kerjanya semua menjadi cepat, termasuk juga irama jantungnya menjadi cepat alias deg-deg-an, lalu tidak teratur,” ungkapnya menjabarkan.
Tak hanya itu, gejala lain yang juga kerap ditunjukkan adalah:
Baca Juga: Miliki 3 Kamar Ablasi Mandaya Hospital Layani Pasien Kanker Tiroid
Di sisi lain, ada juga kondisi hipotiroid, yaitu ketika hormon tiroid dalam tubuh jumlahnya terlalu sedikit, gejalanya berkebalikan dengan hipertiroid.
Gejala pada kondisi hipotiroid adalah detak jantung yang cenderung lambat.
“Tapi kalau irama jantungnya tidak teratur itu biasanya arahnya lebih ke yang hipertiroid, coba saja dihitung berapa detak jantung dalam waktu 1 menit, kalau di atas 100 atau kemungkinan itu salah satu gejala dari hipertiroid,” tegas Dokter Santi.
Meski demikian, jumlah detak jantung per menit tersebut bukan satu-satunya indikator dari hipertiroid, karena detak jantung meningkat bisa disebabkan oleh banyak hal.
Bahkan hal ini pun berhubungan dengan kondisi psikis.
