Bagikan :
Hal tersebut pun dinilai sebagai salah satu keuntungan reksadana yang bisa Anda miliki ketika memiliki instrumen investasi tersebut.
Tidak hanya itu saja, Anda pun mendapatkan manajer investasi yang membantu dalam mengelola alokasi dana investasi agar tetap mendapatkan keuntungan dan portfolio yang baik.
Bahkan, dilansir dari kompas.com, para pelaku investasi reksadana bisa mendapatkan portfolio obligasi yang tidak mungkin dimiliki jika Anda belum mengeluarkan modal besar untuk instrumen investasi lain.
Keuntungan reksadana lain yang bisa didapatkan adalah dana yang terkumpul dalam jumlah besar akan lebih mudah terdiversifikasi baik untuk pasar modal dan uang.
Ini membuat reksadana memiliki tingkat keuntungan yang cukup memuaskan dan minim risiko karena adanya manajer investasi yang membantu Anda dalam mengelola portfolio.
Oleh sebab itu, Anda yang ingin memilih reksadana juga wajib mengetahui jenis investasi tersebut agar tidak hanya berpaku pada keuntungan semata saja.
Jenis Investasi Reksadana
Ada beberapa jenis investasi reksadana yang dapat Anda pilih, seperti:
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds)
2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
3. Reksadana Saham (Equity Funds)
4. Reksadana Campuran (Discretionary Funds)
Dalam pelaksanaannya, reksadana pasar uang hanya melakukan investasi di Efek dengan jatuh tempo 1 tahun dan bersifat sebagai utang untuk menjaga likuiditas.
Sedangkan dalam pelaksanaan reksadana pendapatan tetap, pelaku investasi akan melakukan tanam modal sebanyak 80% dari aktiva dengan bentuk Efek dan bersifat utang.
Jenis reksadana ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pengembalian yang lebih stabil dibandingkan jenis investasi reksadana lain.
Pada pelaksanaan reksadana saham, para pelaku investasi akan menanam modal sekurangnya 80% dari aktiva dengan Efek dan bersifat ekuitas.
Untuk reksadana campuran, para pelaku akan menanam modal dengan Efek yang bersifat ekuitas dan utang secara bersamaan.
