Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022, Pemprov Jabar Genjot Capaian di Seluruh Kabupaten/Kota

2 Agustus 2022 09:15 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar dr. Ryan Bayusantika (paling kanan seragam coklat) dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate Bandung, Senin (1/8/2022)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar dr. Ryan Bayusantika (paling kanan seragam coklat) dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate Bandung, Senin (1/8/2022) ( Sonora/Indra Gunawan)

Bandung, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan memulai program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dari 1-31 Agustus 2022.

"Ini momentum bagi Jawa Barat untuk menghilangkan penyakit campak dan rubella. Jadi kita berikan imunisasinya tanpa melihat status imununisasi sebelumnya. Dengan harapan kita dapat mengeliminasi campak dan rubella di tahun 2023. Dan ini kita follow up terus hingga tahun 2026," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar dr. Ryan Bayusantika dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate Bandung, Senin (1/8/2022).

"Selain itu selama pandemi'kan status imunisasi anak-anak banyak yang bolong-bolong. Ini kita khawatirkan akan ada peningkatan kejadian luar biasa atau penyakit yang timbul akibat status imunisasi yang belum lengkap. Jadi ini momen untuk kita lengkapi status imunisasinya,"  tutur dr. Ryan.

"Nah itu adalah dua kegiatan yang kita fokuskan pada BIAN tahun ini. Dan diharapkan bisa selesai pada awal September 2022," kata dr. Ryan.
 
Selain itu, lanjut dr. Ryan, di Jabar sendiri ada prioritas lima Kabupaten/Kota yang cakupan status imunisasinya masih kurang lengkap.
 
"27 Kabupaten/Kota lainnya pasti akan kita lengkapi status imunisasinya, namun ada yang kita diprioritaskan, yaitu lima Kabupaten/Kota tadi, seperti Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kota Bandung," papar dr. Ryan.
 
Ia menjelaskan alasan prioritas kelima daerah tersebut karena cakupan imunisasinya dianggap masih kurang baik.
 
"Cakupan imunisasi di Jabar setelah pandemi ini baru sekitar 83 persen. Dan target kita pada BIAN tahun ini minimal 95 persen," papar dr. Ryan.
 
"Padahal tahun 2017 Jabar itu pernah melebihi target 95 persen," imbuhnya.
 
Menurutnya, BIAN tahun ini menjadi momen bagi Pemprov Jabar untuk kembali memenuhi target capaian imunisasi di 27 Kabupaten/Kota.
 
Diketahui, BIAN merupakan kegiatan pemberian imunisasi tambahan campak-rubela dan pemberian imunisasi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. 
 
Berikut sasaran anak yang mendapatkan imunisasi BIAN:
 
- Imunisasi tambahan untuk usia 9-59 bulan (Tanpa melihat status imunisasi).
 
- Imunisasi kejar untuk usia 12-59 bulan (yakni melengkapi imunisasi OPV, IPV dan DPT-Hb-Hib).
 
BIAN memiliki manfaat untuk mencegah kesakitan dan kecacatan yang diakibatkan sejumlah penyakit diantaranya, campak, rubella, polio, difteri, batuk rejan/pertusis, hepatitis B, Pneumonia, dan meningitis.
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm