Bank Indonesia dan Pemprov Kalbar Perkuat Sinergi Dorong Peningkatan Investasi

3 Agustus 2022 16:35 WIB
 Foto bersama pada Workshop Investasi Kalbar 2022 “Optimalisasi Potensi Investasi untuk Kebangkitan dan Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Kalimantan Barat” di Hotel Harris Pontianak, Rabu (3/8).
Foto bersama pada Workshop Investasi Kalbar 2022 “Optimalisasi Potensi Investasi untuk Kebangkitan dan Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Kalimantan Barat” di Hotel Harris Pontianak, Rabu (3/8). ( Sonora/Indri Rizkita)

Pontianak, Sonora.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, menggelar Workshop Investasi Kalbar 2022 bertemakan “Optimalisasi Potensi Investasi untuk Kebangkitan dan Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Kalimantan Barat” di Hotel Harris Pontianak, Rabu (3/8).

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk dapat menyamakan persepsi dan memperkuat sinergi dalam rangka mendorong peningkatan investasi di Kalimantan Barat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Agus Chusaini mengatakan, investasi menjadi salah satu kunci utama dalam pembangunan ekonomi daerah, tidak terkecuali di Kalimantan Barat.

Pada triwulan I 2022 pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat tumbuh sebesar 4,05 persen (yoy). Sektor investasi berperan besar dalam pencapaian pertumbuhan tersebut dengan pangsa terbesar kedua setelah konsumsi rumah tanga yaitu sebesar 29,32 persen dari postur PDRB Kalimantan Barat.

“Pertumbuhan investasi tersebut terjadi baik pada nilai Penanaman Modal sing (PMA) maupun nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masing-masing tumbuh 106,4 persen (yoy)
dan 141,76 persen (yoy),” ujarnya.

Namun demikian, laju pertumbuhan investasi pada PDRB Kalbar triwulan I 2022 bisa dikatakan masih belum optimal yaitu sebesar 1,43 persen (yoy).

Agus mengaku, pertumbuhan ini masih jauh di bawah ekspor dan konsumsi rumah tanga yang tumbuh paling dominan di triwulan I 2022 yaitu sebesar 10,70 persen dan 3,50 persen (yoy).

Pandemi Covid-19 yang belum mereda masih menjadi tantangan dan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja investasi di Kalimantan Barat.

“Dari sisi ketersediaan proyek strategis, jumlah proyek strategis nasional yang ada di Kalimantan Barat masih relatif minim dibandingkan dengan provinsi lain. Beberapa proyek strategis nasional yang selama ini menjadi penyokong kinerja investasi di Kalbar seperti pembangunan refinery Alumina tahap 2 PT. Well Harvest Winning (WHW) dan Pelabuhan Kijing tahap inisiasi telah rampung pada paruh pertama tahun 2022,” terangnya.

Baca Juga: BPS Sumut: Cabai Merah Penyumbang Inflasi di Sumut Juli 2022

Lebih lanjut, proyek strategis nasional saat ini yang sedang berlangsung antara lain pembangunan refinery PT. BAI dan Kawasan Industri Ketapang yang merupakan kawasan industri multi product (kelapa sawit dan mineral alumina).

Di sisi lain, lanjut Agus, Kalimantan Barat masih menyimpan beragam potensi dalam menarik investasi antara lainkeberadaan Kawasan Industri Ketapang dan Pelabuhan Kijing sebagai infrastruktur pendukung kegiatan usaha yang tertintegrasi, lalu potensi ketersediaan bahan baku sumber daya alam terutama bauksit di tengah wacana pelarangan ekspor bauksit mentah pada pertengahan 2023.

Kemudian potensi besar produk hilirisasi komoditas khas Kalbar lainnya seperti kelapa sawit, sarang burung walet, kelapa, dan karet, serta potensi wisata baik alam, sejarah budaya, maupun wisata minat khusus seperti eco-tourism dengan bentang hutan hujan tropis yanq luas dan kondisi alam yang memiliki biodeversity endemik.

“Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan pemetaan lebih lanjut untuk menggali proyek-proyek strategis lain untuk ditransformasikan menjadi proyek unggulan yang menarik dan atraktif bagi investor. Semakin banyak alternatif proyek unggulan daerah diharapkan dapat semakin meningkatkan inflow PMA maupun PMDN di Kalimantan Barat,” ucap Agus.

Menyikapi hal tersebut serta dalam rangka menyeleraskan dengan tema Presidensi G20 Indonesia Bulan Agustus 2022 yaitu 'RI Bangkit dan Optimis Bersama G-20&', Bank Indonesia
Kalimantan Barat menyelenggarakan kegiatan ini untuk menambah wawasan pelaku usaha dan
pengambil kebijakan terkait strategi pemetaan proyek-proyek strategis potensial daerah untuk
dieksplorasi lebih lanjut sehingga dapat dikonversi menjadi proyek unggulan daerah yang
fleksible, atraktif, dan ready to offer.

“Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai regulasi/kebijakan di lingkup nasional dan Kalbar yang mendukung kemudahan berinvestasi (ease of doing business) dan attractive points untuk ditawarkan kepada investor ketika berinvestasi di Kalimantan Barat,” tuturnya.

Baca Juga: KPwBI Sumut: Komoditas Cabai Merah Faktor Utama Pembentukan Inflasi di Sumatera Utara pada bulan Juni 2022

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm