Panas, Berat, Senang, Cerita di Balik Kostum RAJAMALA, Maskot Asean Paragames Solo 2022

4 Agustus 2022 06:25 WIB
Maskot 11th ASEAN Para Games 2022 diperlihatkan dalam opening ceremony pesta olahraga penyandang disabilitas Asia Tenggara di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu 30 Juli 2022/INASPOC/Muhammad Sholihin/Ali
Maskot 11th ASEAN Para Games 2022 diperlihatkan dalam opening ceremony pesta olahraga penyandang disabilitas Asia Tenggara di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu 30 Juli 2022/INASPOC/Muhammad Sholihin/Ali ( Diskominfo Ska- Media Center APG 2022 - INASPOC)

Sonora.ID - Maskot ASEAN Paragames Solo 2022 Rajamala selalu terlihat saat momen pengalungan medali di gelanggang Para-atletik, Stadion Manahan Solo. Tugasnya kelihatan simpel, tapi membutuhkan kesabaran ekstra bagi yang mengenakan kostumnya.

Dialah Ignatius Agung Putra Happy, sosok dibalik kostum Rajamala yang setia mendampingi di saat prosesi pengalungan medali.

Sebelum tampil, Agung yang menggunakan kostum Rajamala harus bersiap empat jam sebelumnya. Selama itu, dia harus sudah siaga mengenakan kostum yang tebal dan terlihat berat.

Dari bahan dan desainnya, kostum terlihat apik. Bentuknya identik dengan maskot Rajamala yang tertera di berbagai media promosi ASEAN Paragames Solo 2022. Material kostum menggunakan busa dilapisi kain nylex. Sebagian lain menggunakan material nilon.

"Panas, berat juga," kata Agung saat ditemui di Stadion Manahan Solo.

Pria 34 tahun ini sehari-harinya bekerja di perusahaan industri baja. Tetapi dia tertarik menjadi maskot Rajamala dengan karakter berkulit merah, berambut gimbal dan punya kumis yang baplang itu.

Ia mengaku sebagai warga Solo ingin ikut ambil bagian di ajang ASEAN Paragames 2022 ini, meski hanya mengenakan kostum maskot.

"Saya ingin berpartisipasi. Saya juga senang menghibur orang," katanya.

Menurut Agung, ada delapan orang yang bertugas mengenakan kostum maskot selama ASEAN Paragames Solo 2022.

Baca Juga: Pengembala Kambing di Asean Paragames 2022 Sumbang Mendali untuk Indonesia

Dia sendiri kebagian dua kali tugas. Selain di Stadion Manahan, ia akan kembali berkostum maskot Rajamala pada tanggal 5 Agustus di cabang olahraga sepak bola CP yang bertanding di Stadion Universitas Negeri Sebelas Maret .

Saat penyerahan medali, tugas maskot Rajamala hanya berdiri di samping podium, melakukan tos dengan atlet, dan foto bareng para pemenang. Di luar itu Agung bebas melakukan atraksi yang menghibur penonton.

Namun, kostum yang berat membuat gerakan Agung terbatas. Tidak bisa lincah. Berjalan pun hanya bisa dilakukan perlahan. Jadinya Rajamala terlihat kalem.

"Saya juga cuma bisa lihat dari bawah topeng." Bagian mata maskot tidak bisa untuk melihat jarak jauh, kata Agung.

Sebelum tampil Agung hanya berdiri di bawah tribun VIP. Selama empat jam mengenakan kostum, dia tidak bisa duduk.

"Tapi saya senang. Enggak apa-apa. Bahagia," imbuh Agung sambil tersenyum.

Rajamala merupakan karakter yang dikenal terlihat menyeramkan dan kuat. Untuk menjadi maskot ASEAN Paragames 2022, sejumlah budayawan Solo dilibatkan ikut mengkaji karakakternya sampai ditetapkan sebagai maskot. 

Baca Juga: Hingga Hari ke 4, Gibran Pastikan Kelancaran Gelaran Asean Paragames 2022 di Solo

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm