Kementerian Sosial Ajak Pendamping Menjadi Agen Perubahan

9 Agustus 2022 11:20 WIB
Kementerian Sosial sedang menangani kondisi kemiskinan ekstrem di Malang Raya
Kementerian Sosial sedang menangani kondisi kemiskinan ekstrem di Malang Raya ( Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI)

Malang, Sonora.ID - Kementerian Sosial sedang menangani kondisi kemiskinan ekstrem di masyarakat, salah satunya di Malang Raya. 

Penanganan ini melibatkan Pendamping yang disebut oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini juga sebagai Agen Perubahan.

"Teman-teman itu sebetulnya bukan hanya pendamping, tetapi kalian juga Agen Perubahan," kata Mensos Risma pada kegiatan Evaluasi Perkembangan Pemberdayaan Sosial terhadap 2.500 KPM Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2022 Se-Malang Raya di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (7/8).

Menteri Sosial, Tri Rismaharini akan terus memantau dan mengevaluasi secara langsung hasil pemberdayaan oleh Pendamping kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ada di Malang Raya. 

Baca Juga: Kemensos Tak Tahu Menahu Soal Kerja Sama Bansos Presiden dengan JNE

"Teman-teman Pendamping saya akan evaluasi terus hasil pemberdayaan kepada KPM PKH, ini untuk penyelesaian kemiskinan ekstrem," kata Mensos Risma.

Beberapa upaya dan strategi telah dilakukan terkait pengentasan kemiskinan ekstrem ini antara lain seperti pendekatan melalui program bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH), Program Kewirausahaan (Prokus), Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), Program Keluarga Harapan dan Bantuan Program Sembako. 

Mensos Risma meminta para Pendamping di setiap kecamatan melakukan diskusi bersama untuk membahas dan mencari solusi untuk program pemberdayaan bagi KPM dampingannya sehingga program ini tepat sasaran dan tepat guna. 

Baca Juga: Terima Opini WTP, BPK Apresiasi Kerja Keras Kemensos

Sesuai dengan kemampuan KPM, dekat dengan sumber bahan, menaikkan nilai produk dengan packaging yang menarik sehingga proses pengentasan kemiskinan ekstrem dapat segera tertuntaskan. 

"Kalau ekstrem, itu kondisinya berat. Kita bantu usaha dan dicek kehidupan sehari-harinya. Jadi tolong dipantau, misalkan dia meminta bantuan toko kelontong, cek lagi, apakah usaha itu bisa secepatnya meng-cover kebutuhannya sehari-hari," kata Mensos Risma di depan 340 pendamping PKH.

Mensos Risma terus mendorong agar KPM cepat keluar dari kemiskinan ekstrem. 

Para Pendamping diarahkan untuk mencari potensi usaha yang mungkin mulanya dia langsung mendapat untung, tetapi minimal bisa memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari.

"Rumahnya diperbaiki, kebutuhan sehari-hari terpenuhi, anak sekolah dan belum ada Kartu Indonesia Pintar (KIP), usulkan ke Kemensos dan nanti kita sampaikan ke Kemendikbud, kalau belum ada Kartu Indonesia Sehat (KIS) kita bantu usulkan ke Kemenkes, begitu," ujar Mensos Risma.

Harapannya dengan upaya-upaya tersebut, pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia segera terentaskan secara bertahap.

Baca Juga: Rangkaian HLUN di Sumsel, Sentra Budi Perkasa Palembang Salurkan Bantuan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm