Penggemar Kecewa, Mi Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat dari Harga Normal: 'Makan Bubur Aja Kita'

9 Agustus 2022 15:50 WIB
Ilustrasi, mi instan bakal naik 3 kali lipat dari harga normal karena dampak perang Ukraina - Rusia
Ilustrasi, mi instan bakal naik 3 kali lipat dari harga normal karena dampak perang Ukraina - Rusia ( Pergikuliner.com)

Sonora.ID - Kabar kenaikan harga mi instan seperti bukan isapan jempol belaka. Siap-siap mi instan akan naik 3 kali lipat dari harga normal.

Mi instan merupakan salah satu makanan yang cukup populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Banyak yang menyantap makanan instan ini karena rasanya yang enak dan mudah dibuat.

Mi instan bahkan menjadi salah satu pilihan tepat saat uang di dompet sudah mulai menipis.

Banyak kalangan muda yang menyantap mi instan di saat tanggal tua, apalagi mereka yang anak kos.

Bak kalimat 'penggemar kecewa', kini sepertinya pecinta mi instan harus menelan pil pahit.

Pasalnya, mi instan dikabarkan akan naik 3 kali lipat dari harga biasanya dalam waktu dekat.

Bukan tanpa alasan, kenaikan mi instan ini diakibatkan karena perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada rantai pasok makanan global seperti gandum.

Adanya ketergantungan impor komoditas yang dihasilkan oleh negara konflik membuat harga produk di dalam negeri naik berkali-kali lipat.

Baca Juga: WADUH! 4 Ton Mie Sedaap di Taiwan Bakal Dimusnahkan karena Kandungan Residu Pestisida Tinggi

Misalnya saja, pasokan gandum di negara Ukraina merupakan bahan baku dari mi instan yang kini menjadi masalah cukup besar.

Sekitar 180 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa di ekspor karena perang.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pun mewanti-wanti kenaikan ini kepada publik.

"Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Selasa (9/8/2022).

Mentan mengatakan, sebenarnya gandum dunia ada. Hanya saja konflik global membuat masalah rantai pasok sehingga membuat harga gandum jadi mahal sekali.

"Ada gandumnya, tetapi harganya akan mahal banget. Sementara kita impor terus ini. Kalau saya jelas tidak setuju, apa pun kita makan saja, seperti singkong, sorgum, sagu," tutur Mentan.

Atas hal ini, dirinya meminta pemerintah daerah untuk terus menguatkan produktivitas pertanian.

Ini dilakukan untuk meghindari dampak yang tidak terlalu parah, sebab menurutnya masalah ini bukanlah tantangan yang kecil.

Tak hanya gandum, masalah lain akibat adanya perang Ukraina-Rusia saa ini adalah tersendatnya pasokan pupuk.

Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negara importir pupuk dari Rusia dan Ukraina.

"Di Ukraina dan Rusia juga pemasok pupuk terbesar dunia karena ada posfat, kalium yang terbesar, dan harga naiknya pupuk di dunia 3 sampai 5 kali lipat dari harga sekarang karena persolan konektivitas yang tidak tidak berjalan normal," katanya lagi.

Baca Juga: Belajar dari Dr OZ Indonesia yang Semula Bugar hingga Tubuhnya Kurus, Jangan Masak ini Kalau Masih Cinta Keluarga

Mengetahui pernyatan dari Mentan, warganet pun menuangkan reaksi di media sosial.

Seperti dalam unggahan akun Instagram @lambe_turah yang diunggah pada, Selasa (9/8/2022).

"APAAHHH," kata akun @sriwardani_ds.

"Makan bubur aja sudah kita," saran @iin_indrapradja.

"Mantap, kembali makan nasi kecap krupuk," komentar @beebil.jr.

"Age Of Rengginang is Come," kata @ryanekoputra.

"Niat nya bagus untuk hidup sehat bukan??," kata @shafanawd_.

"Untung ada promag," komentar @princess_seruni.

"Semua weeehhh di naikin.. Makanan sejuta umat masih pake di naikin juga," komentar akun lain @akbar_alkamaali.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm