Virus Langya Muncul di Cina, Masih Satu Spesies dengan Virus Hendra dan Virus Nipah

12 Agustus 2022 21:10 WIB
Ilustasi tikus pembawa virus
Ilustasi tikus pembawa virus ( Kompas.com)

Sonora.ID - Terdapat puluhan orang di China dilaporkan terinfeksi sejenis penyakit baru, yang bernama virus Langya

Saat ini, Taiwan juga sedang ketat memantau perkembangan seputar penyakit yang pertama kali terdeteksi pada akhir 2018 lalu ini. 

Dilansir dari Newsweek yang dikutip oleh Kompas, pada Selasa (9/8/2022), Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) dari Taiwan telah melaporkan, sebanyak 35 orang di Cina sudah dinyatakan positif terinfeksi virus Langya dalam beberapa minggu terakhir ini.

Adapun kasus-kasus yang sudah muncul di Cina ini, seperti Provinsi Shandong dan Provinsi Henan, yang terletak pada Timur Laut China. 

Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan juga berjanji akan mulai mengembangkan beberapa prosedur terkait untuk melacak virus Langya dan mengurutkan genomnya. 

Namun, untuk saat ini, tak satupun dari 35 orang yang terinfeksi virus Langya ini memiliki kontak dekat satu sama lain sehingga hal ini menunjukkan bahwa penyebaran dari virus Langya pada manusia saat ini cukup unik, yaitu sporadis. 

Jadi, kemungkinan juga Virus Langya ditemukan pada hewan tertentu, contohnya celurut.

Baca Juga: Temuan di Karanganyar, Kasus PMK Juga Jangkit di Peternakan Babi

1. Gejala umum Virus Langya

Wakil Direktur Jenderal Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, Chuang Jen-Hsiang menjelaskan, ada beberapa gejala khas dari para pasien yang terinfeksi oleh virus Langya, yaitu demam, kelelahan, batuk, kehilangan nafsu makan, serta nyeri otot, mual hingga muntah.

Bahkan dalam beberapa kasus yang lebih parah, beberapa pasien juga menunjukkan penurunan sel darah putih dan jumlah trombosit yang cukup rendah, serta ada juga yang mengalami gagal hati dan gangguan fungsi ginjal.

Di mana, Langya henipavirus atau LayV merupakan salah satu jenis dari Zoonosis Henipavirus yang masih menjadi satu spesies dengan virus Hendra dan Nipah. 

Serta, WHO sendiri juga mengklasifikasikan Henipavirus ini sebagai salah satu ancaman tingkat keamanan hayati 4.

Walaupun, untuk sejauh ini pula, belum ada kasus kematian yang dilaporkan telah terjadi dari virus LayV ini. 

Baca Juga: Kemlu RI Belum Bahas Pembatasan Perjalanan Berkaitan dengan Virus Monkeypox

2. Penularan Virus Langya

Dilansir dari Independent, virus ini pertama kali teridentifikasi di provinsi Shandonng dan Henan, Cina. 

Saat ini pun, para ilmuwan masih percaya bahwa Langya merupakan virus zoonosis yang ditularkan dari perantara hewan ke manusia. 

Contohnya saja, setelah dilakukan beberapa penelitian, tikus menjadi hewan yang paling banyak positif terkena virus ini. 

Namun, masih belum diketahui bagaimana kemampuannya bisa menyebar antara manusia ke manusia. 

Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan juga telah memperingatkan, hal ini bisa saja berubah jika akhirnya wabah ini benar-benar menyebar. 

Dan sejauh ini, para peneliti masih bekerja dalam mengidentifikasi asal-usul Virus Langya dan penyebarannya.

Baca Juga: Kembangkan Virus ‘Presisi’, Ilmuwan Israel: Bisa Bunuh Bakteri Perusak Usus

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm