Palembang, Sonora.ID – Telur merupakan salah satu bahan makanan yang kaya akan gizi dan banyak diminati orang.
Keberadaannya yang mudah didapat menjadi salah satu indikator telur disukai banyak orang.
Bahan makanan yang serbaguna ini biasanya diolah dengan cara digoreng atau direbus.
Lantas, amankah jika bahan makanan yang satu ini dikonsumsi setiap hari?
Namun sebelum lebih jauh membahas hal tersebut, ada baiknya kita ketahui dulu manfaat dan gizi dari telur. Dilansir dari Kompas.com, berikut informasinya :
Menurut ahli diet Susan Campbell, satu butir telur mengandung sekitar enam gram protein. Telur juga kaya akan vitamin A, vitamin E, vitamin B12, folat, dan lutein.
"Telur merupakan makanan murah yang kaya akan nutrisi. Protein dalam telur juga berkualitas tinggi," kata Campbell.
Setiap nutrisi dalam telur memiliki banyak manfaat kesehatan. Berikut berbagai manfaat telur :
-Vitamin A mendukung kesehatan mata, penglihatan, metabolisme, dan perkembangan sel Anda.
-Vitamin B12 berperan dalam menjaga sel saraf dan sel darah tetap sehat.
-Vitamin E bertindak sebagai antioksidan untuk melindungi sel dari kerusakan oksidatif.
-Folat membantu tubuh Anda membuat sel darah merah baru dan membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda saat Anda hamil.
-Lutein adalah sejenis pigmen organik yang dikenal sebagai karotenoid.
-Lutein telah terbukti mengurangi degenerasi makula terkait usia.
-Putih telur mengandung sekitar 60 persen dari jumlah total protein dalam telur, sedangkan kuning telur mengandung lebih banyak lemak jenuh dan kolesterol.
Baca Juga: Resep Telur Ceplok Asam Manis Simpel Cocok Buat Lauk Makan
Dari sekian banyak manfaat yang diberikan, apakah bahan makanan yang satu ini aman dikonsumsi setiap hari?
Masih dilansir dari sumber yang sama, menurut Campbell, tidak masalah jika Anda makan satu butir telur utuh setiap hari.
Namun, hal itu hanya bisa dilakukan jika Anda tidak memiliki penyakit kardiovaskular dan tingkat kolesterol yang seimbang.
Jika Anda memiliki penyakit kardiovaskular atau kadar kolesterol tinggi, Anda harus membatasi konsumsi telur minimal tiga hingga empat telur utuh per minggu.
Hindari pula makan kuning telur terlalu banyak. Sebab, bagian kuning telur mengandung lemak jenuh tinggi yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
"Saat memasak telur, Anda juga harus menghindari menambahkan lemak hewani seperti mentega karena mengandung lemak jenuh," ucap Campbell.
Sebaiknya, Anda menggunakan minyak nabati seperti minyak zaitun untuk memasak telur.
Penderita diabetes tipe 2 juga disarankan untuk menghindari makan telur berlebihan.
Kandungan lemak dalam telur bisa meningkarkan resistensi insulit. Akibatnya, gula dalam darah tidak akan bisa diolah menjadi energi.
Konsumsi telur berlebihan bisa memicu pankreas agar memproduksi insulin yang tinggi. Hal ini akan meningkatkan kadar gula dalam darah.