Komoditas Pangan Aman, Presiden Jokowi Instruksikan Mentan Jaga Neraca Produktivitas Pangan

20 September 2022 09:10 WIB
 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menyampaikan keterangan pers usai rapat internal yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, (19/07/2022).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menyampaikan keterangan pers usai rapat internal yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, (19/07/2022). ( Theresia Olivia Itran)

Sonora.ID - Pemerintah memastikan produktivitas dan ketersediaan komoditas pangan baik kedelai, cabai, dan juga bawang mencukupi hingga akhir Desember 2022 nanti.
 
Untuk menjaga hal tersebut tetap stabil, Presiden Joko Widodo (Jokowi)  menginstruksikan Kementerian Pertanian untuk terus melakukan penanaman komoditas - komoditas pangan, agar neraca produktivitas pangan dapat tetap terjaga.
 
"Bapak Presiden memutuskan tadi neraca ini betul-betul dijaga, bahkan saya diperintahkan untuk terus melakukan penanaman tambahn baik jagung, kedelai, cabai, maupun bawang dan kemudian menjadi kesimpulan yang ada adalah mengharapkan BUMN dapat membeli semua produktivitas yang ada sehingga negara betul-betul bisa menjamin tidak membiarkan begitu saja," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menyampaikan keterangan pers usai rapat internal yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, (19/07/2022).
 
 
Selain itu, Syahrul juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi meminta agar sistem logistik dan transportasi dapat terus ditingkatkan agar stabilitas harga pangan dapat tetap terkendali. 
 
"Sistem logistik dan transportasi yang terus di-_exercise_ sehingga stabilitasi harganya juga bisa dikendalikan dengan semaksimal mungkin oleh pemerintah. Artinya, kita berharap produktivitasnya cukup tetapi harganya pun dapat tetap dijaga untuk bisa dikendalikan dengan baik," ungkapnya.
 
Syahrul pun memastikan bahwa intervensi Kementerian Pertanian bersama Badan Pangan Nasional juga dibutuhkan dalam pengendalian ketersediaan komoditas pangan dari daerah produsen yang surplus ke daerah yang kekurangan.
 
 
"Intinya baik bupati dan gubernur ikut terlibat dalam mengendalikan harga yang ada karena produksinya cukup. Kemudian tentu saja Kementan bersama Badan Pangan Nasional yang mengatur neraca-neraca antara daerah bisa bekerja sama dengan daerah untuk mengintervensi pada daerah-daerah _shorted_ yang ada, memetakannya dengan baik," jelas Syahrul.
 
Sementara itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membeli semua produk yang ada agar harga beli komoditas tersebut dapat terjamin.
 
Presiden pun berharap agar produksi sektor pertanian kedepannya, dapat terus menunjukkan tren peningkatan .
 
"Saya kira ini menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi petani kita, bahkan tadi Bapak Presiden perintahkan kepada kami khususnya Kementan apapun semaksimal mungkin bisa pertanian ini di-_back up,_ baik menggunakan KUR atau menggunakan berbagai biaya-biaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi yang ada," kata Syahrul.
 
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm