Bagikan :
Miskin Termasuk Privilege, Apa Iya?
Beberapa waktu yang lalu ramai di twitter cuitan Indra Kenz yang bilang kalau terlahir miskin itu privilege, soalnya bisa merasakan perjuangan sampai sukses.
Beda kalau terlahir kaya, ya harus lebih kaya lagi jangan malah tambah miskin. Alhasil cuitan itu trending di twitter dan di-retweet lebih dari 90 ribu kali yang menimbulkan banyak kontroversi saat itu.
Penelitian SMERU Research Institute tahun 2019 bilang kalau anak yang lahir dan tumbuh di keluarga miskin cenderung akan tetap miskin ketika sudah dewasa.
Lembaga ini membandingkan jumlah pendapatan 1.552 anak saat masih umur 8-17 tahun sampai dengan sudah 22-31 tahun. Hasilnya, pendapatan anak-anak dari keluarga miskin 87 persen lebih rendah dibanding anak-anak yang sejak lahir berasal dari keluarga kaya.
Hmmm, kok kurang adil, ya? Garis start-nya aja udah beda. Belum lagi kalau yang kaya punya akses luas, sedangkan yang miskin masih terbatas disitu-situ aja. Yaudah, Anda tidak perlu merenung lama-lama, soalnya ada banyak privilege yang tetap bisa Anda dapatkan selain materi, kok. Don’t messed up.
Privilege Satu dengan Lainnya Saling Terkait
Punya privilege good looking tapi skill-nya zero? Awalnya mungkin bakalan dimaklumi. Tapi tetep aja, walaupun punya privilege itu, tetep aja belajar dan tingkatkan skill penting buat bisa terus bersaing di dunia yang semakin modern ini, mengandalkan good looking aja masih belum cukup.
Terus, kalau kaya tapi relasi sepi, emang bisa sukses? Mengingat sekarang semua orang saling membutuhkan, saling mengisi.
Privilege penting banget, tapi semua balik lagi kepada diri sendiri. You wanna deal with yourself and go fight or just sit down and waiting the miracles that actually never comes.
Baca Juga: Sumber Kekayaan Glenca Chysara, Pemeran Elsa di Sinetron Ikatan Cinta
