Faktor Risiko Hernia pada Anak, Dokter: Gara-gara Anak Sering Nangis!

1 Oktober 2022 11:00 WIB
Ilustrasi Faktor Risiko Hernia pada Anak
Ilustrasi Faktor Risiko Hernia pada Anak ( Freepik.com)

Sonora.ID - Hernia atau yang kerap disebut sebagai turun berok adalah kondisi ketika organ yang berada di dalam tubuh menekan atau mencuat melalui jaringan otot atau jaringan ikat di sekitarnya yang lemah, biasanya benjolan tersebut akan muncul di daerah pinggul, paha atas, dan selangkangan.

Kondisi yang satu ini kerap ditemukan pada para atlet yang memang memiliki aktivitas tinggi dan kerap melakukan gerakan dengan tekanan yang tinggi, misalnya melompat.

Disebabkan karena lemah otot, kondisi otot yang tertarik, dan adanya tekanan, hal ini bisa terjadi pada siapapun, termasuk anak-anak.

Dalam program Talkshow di Radio Sonora, Dokter Sastiono selaku Spesialis Bedah dari Mayapada Hospital menegaskan bahwa sebagai bentuk gerakan yang menyebabkan tekanan pada perut bisa menjadi penyebab hernia pada anak.

Faktor Risiko Hernia pada Anak

“Semua yang bikin tekanan di perutnya naik, itu akan menjadi faktor risiko. Kalau anaknya sering nangis melulu, anaknya enggak pernah diam, lari-lari terus, mengejan. Hernianya perlu diobati,” ungkapnya memaparkan.

Di sisi lain, kondisi yang satu ini bisa menjadi komplikasi dari adanya penyakit lain, sehingga langkah pengobatannya adalah mengobati penyakit sebelumnya tersebut.

Misalnya, ketika anak mengalami asma, batuk-batuk, hal ini bisa menyebabkan hernia lebih mudah muncul, sehingga penanganannya adalah mengobati pokok penyakitnya terlebih dahulu.

Baca Juga: Orang Tua Waspada! 20% Populasi Anak Laki-Laki Berisiko Hernia

Operasi Hernia

Jika memang hernia muncul karena faktor risiko yang pertama atau tanpa adanya penyakit penyerta sebelumnya, maka operasi hernia menjadi jalan yang bisa diambil.

Dokter Sastiono menegaskan, sudah sepantasnya anak berlari-lari dan bermain melakukan aktivitas fisik yang aktif, jangan sampai hernia menjadi penghalang bagi anak, maka operasi hernia menjadi jalan yang bisa diambil.

“Kalau dia sudah dioperasi dia seperti anak normal saja, dia sudah aktivitas biasa lagi,” tegas Dokter Sastiono.

Sebelum menjalani operasi, hernia biasanya ditandai dengan kondisi fisik kemaluan yang tidak biasa atau terdapat benjolan, tetapi kerap kali benjolan tersebut hilang, pada saat ini dokter akan melakukan pemeriksaan hingga USG.

“Kita masa raba salurannya, kalau masih tidak yakin, bisa di USG. Banyak anak yang terkena hernia, ini termasuk operasi yang rutin dikerjakan,” tambahnya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ternyata ini Penyebab Sakit Perut

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm