Puluhan Ribu Pendekar Hadiri Festival Keceran Tjimande

9 Oktober 2022 15:30 WIB
Puluhan Ribu Pendekar Hadiri Festival Keceran Tjimande
Puluhan Ribu Pendekar Hadiri Festival Keceran Tjimande ( Tim Media Relation)

Sonora.ID - Peringatan hari lahir atau milad Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) ke-79 digelar secara akbar di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2022).

Berbeda dengan milad sebelumnya, peringatan tahun ini digelar skala nasional dikemas dalam Festival Keceran Tjimande, dari Banten untuk Indonesia. Ribuan Pendekar Kesti TTKKDH yang ahli pencak silat dari berbagai daerah menghadiri acara ini.

Sedikitnya 30 ribu para pendekar mengikuti ritual keceran itu dari berbagai paguron TTKKDH yang ada di Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Lampung.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina DPP Kesti TTKKDH Jenderal Drs. Listiyo Sigit Prabowo, M.Si, yang juga Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

Dalam sambutannya, Listiyo Sigit Prabowo mengatakan adat dan tradisi merupakan hal penting dan kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia. Indonesia adalah negara besar dengan keberagaman budaya yang menjadi kekuatan bangsa.

"Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa adat dan tradisi merupakan hal penting karena adalah Indonesia adalah negara besar dengan keberagamab budaya yang menjadi kekuatan bangsa. Ini harus kita tanamkan pada generasi muda", ujar Sigit dalam sambutannya.

Sebelumnya, Ketua DPP Kesti TTKKDH, Wahyu Nurjamil mengatakan, pihaknya mempersiapkanan milad TTKKDH ke 70 tahun semaksimal mungkin, dengan menampilkan beragam kegiatan yang berbeda dengan sebelumnya.

“Milad ke 70 kami berupaya milad ini berbeda dari yang lain. Kami pun berupaya milad Kesti TTKKDH mengangkat ke level nasional. Kita yang hadir bukan hanya dari Banten, tapi juga dari 8 provinsi lainnya, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Lampung dan Sumatera Selatan. Kita datang untuk menghadiri milad, datang dengan penuh rasa cinta dan bangga. Ini adalah wujud cinta. Ada rasa bangga di dada kita,” ujar Wahyu

Rangkaian acara mewarnai milad kali ini. Dari pertunjukan Pentas Budaya KESTI TTKKDH Kampung Jawara KESTI TTKKDH, Laskar Urutan Cimande, Pengobatan Alternatif hingga penampakan Golok Raksasa Ciomas dan Paku Raksasa Al Madad serta pertunjukan Debus. Puncaknya digelar Ritual Keceran Tjimande yang merupakan tradisi Kesti TTKKDH dengan menampilkan seni bela diri Pencak Silat.

Baca Juga: Perpusnas: Festival Literasi Maluku Utara Guna Menciptakan SDM Unggul

Untuk diketahui KESTI TTKKDH merupakan Organisasi atau perguruan yang bergerak di bidang seni dan budaya pencak silat yang beraliran cimande.

Di bentuk sejak tahun 1952 dengan anggota sebanyak 6 juta yang tersebar di berbagai penjuru wilayah Indonesia maupun di mancanegara.

"Keluarga KESTI TTKKDH sangat menjaga tradisi yang diwariskan oleh para kasepuhan Cimande sehingga sampai saat ini budaya leluhur masih terus terjaga dan lestari Kelid, Tari Kolot, Urutan dan Keceran, dari sejak cimande berdiri ratusan tahun silam, masih ada sampai dengan saat ini, sebagai bukti para penerusnya benar–benar menjaga tradisi," ungkap Wahyu.

Adapun Keceran, merupakan salah satu warisan budaya yang masih tetap terjaga sampai dengan saat ini. Keceran adalah kegiatan tradisi ritual yang dilaksanakan setahun sekali di setiap bulan maulid oleh keluarga Cimande.

Di antaranya tradisi Tetes Mata (Keceran) khas Cimande, Urutan atau memijat tangan dan kaki yang sering mereka pergunakan bertarung, dan penampilan Budaya silat aliran Cimande.

Kesempatan ini akan menjadi ajang silaturahmi para pesilat dari lintas aliran maupun para pelaku budaya. Acara ini juga mencatat Pemecahan Rekor MURI Ritual Keceran.

Untuk diketahui, tradisi keceran Kesti TTKKDH adalah tradisi ditetesinya mata, hidung dan mulut anggota perguruan Kesti TTKKDH oleh air khusus yang telah diberikan doa-doa oleh para sesepuh perguruan tersebut.

Usai ditetesi air khusus tersebut, anggota perguruan kemudian melakukan ritual rujakan dimana mereka memakan atau meminum khusus yang terdiri dari 7 macam untuk setiap makanan dan minumannya.

Terakhir para anggota perguruan melakukan ritual gembrungan atau saling memijit tangan dan kaki yang sering mereka pergunakan untuk bertarung. Tidak sampai di situ, ritual keceran ini ditutup dengan aksi pencak silat khas TTKDH yang diiringi alat musik tradisional pencak silat. 

Baca Juga: Menko PMK Besuk Korban Jatuh Wahana Perosotan Kenjeran Park

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm