Guna Turunkan Stunting Di Kota Medan, Walikota Medan Gelontorkan Anggaran Rp 198 Milyar 

15 Oktober 2022 10:15 WIB
Walikota Medan, Bobby Nasution gelontorkan anggaran sebanyak Rp.198 Milyar untuk mengatasi permasalahan stunting.
Walikota Medan, Bobby Nasution gelontorkan anggaran sebanyak Rp.198 Milyar untuk mengatasi permasalahan stunting. ( Pemko Medan)

Medan, Sonora.ID - Walikota Medan, Bobby Nasution yang menjadikan peningkatan kesehatan masyarakat sebagai salah satu program prioritasnya telah menyiapkan anggaran sebanyak Rp 198 Milyar untuk mengatasi permasalahan stunting tersebut.

Maka dari itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution tampaknya tidak main-main dalam upaya menurunkan angka stunting di kota Medan.

Keseriusan Bobby Nasution ini terlihat dari upayanya yang terus mendorong kolaborasi antar OPD di lingkungan Pemko Medan dengan para pemangku kepentingan seperti perguruan tinggi, organisasi profesi hingga perusahaan untuk bersama-sama menurunkan angka penderita stunting di kota Medan. 

Dalam hal ini, Walikota Medan ingin agar penanganan stunting di kota Medan dilakukan secara terintegrasi dan berbasis data yang detail. Artinya seluruh OPD memiliki tanggung jawab bersama dalam mengatasi stunting ini sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing OPD.

Baca Juga: Pemko Medan Berkomitmen Turunkan Angka Stunting di Kota Medan

"Jangan ada lagi OPD yang berkaitan langsung dengan penanganan stunting dan OPD yang tidak berkaitan langsung dengan penanganan stunting. Semua OPD harus saling berkolaborasi, drngan begitu penanganan stunting di kota Medan dapat optimal," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution beberapa waktu yang lalu.

Terkait dengan itu Pemko Medan telah menyusun 15 program, 16 kegiatan dan 29 subkegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh seluruh OPD termasuk Kelurahan

Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar sebelumnya juga mengatakan penanganan balita stunting di kota Medan terdiri atas intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. 

"Intervensi gizi spesifik itu meliputi pemberian makanan tambahan bagi bayi gizi buruk, pelaksanaan pos gizi, pelaksanaan komunikasi, informasi, edukasi terkait pencegahan stunting, pemberian ASI eksklusif, pemberian MP-ASI, Germas, tatalaksana gizi buruk, pemantauan dan promosi pertumbuhan, dan gerakan gemar makan ikan. Sedangkan intervensi gizi sensitif meliputi kegiatan peningkatan penyediaan air minum yang aman dan peningkatan penyediaan sanitasi yang layak," jelas Benny Iskandar.

Diharapkan melalui langkah ini dapat menekan angka stunting di Kota Medan.

Baca Juga: Pemko Medan Gelar Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Raya Al Mashun

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm