10 Adab Bertetangga dalam Ajaran Islam yang Perlu Umat Muslim Ketahui

17 Oktober 2022 19:30 WIB
Ilustrasi Adab Bertetangga
Ilustrasi Adab Bertetangga ( )

Riwayat yang masyhur terkait dengan berbagi makanan kepada tetangga adalah ketika Rasulullah Saw meminta Abu Dzar untuk memperbanyak kuah masakan yang dimasaknya dan memintanya untuk dibagikan kepada tetangga.

Contoh lain dari berbuat baik kepada tetangga adalah dengan membantu tetangga yang mengalami kesulitan finansial dengan cara berbagi rezeki ataupun membantu meminjamkan uang.

Baca Juga: Maia Estianty Bongkar Penyebab, Al Ghazali dan Alyssa Daguise Resmi Putus: Semoga Dapat yang Lebih Baik!

Hindari Mengobrol Terlalu Lama dan Tidak Penting

Adab bertetangga berikutnya adalah tidak lama-lama berbicara, terutama ketika membahas hal yang tidak terlalu penting.

Selain itu, pembicaraan juga sebaiknya tidak kelewat lama.

Hal ini demi kebaikan seperti menghindari gibah atau menggunjing pihak lain yang bisa menimbulkan fitnah dan sebagainya.

Tidak Iri pada Tetangga

Ketika tetangga mengalami kebaikan, umat Muslim tidak boleh merasa iri.

Umat harus ikut berbahagia dengan kebaikan tersebut. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi:

"Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia menyukai bagi tetangganya apa yang ia sukai bagi dirinya." (HR Muslim).

Bersabar Terhadap Gangguan Tetangga

Apabila tetangga melakukan perbuatan yang mengganggu, umat harus tetap bersabar.

Namun Anda diperbolehkan menegur mereka, namun dengan cara yang baik. Akan lebih baik jika gangguan tersebut dibalas dengan kebaikan.

Rasulullah saw. bersabda:

“Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, … Disebutkan di antaranya: ‘Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, tetapi ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah boleh kematian atau keberangkatannya’” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Bisa Mengundang Nasib Sial, Nomor 3 Paling Berbahaya!

Menundukkan Pandangan dari Istri Tetangga

Seorang Muslim yang baik harus menundukkan mata dari memandang istri tetangga.

Pandangan terhadap istri orang lain harus minimalis agar menghindari fitnah dan godaan dari setan.

Memaafkan Kesalahan Ucap

Ketika tetangga tidak sengaja melontarkan perkataan yang menyinggung, maka Moms harus memaafkannya.

Sebab bisa jadi suatu saat Moms juga melakukan hal yang sama terhadap tetangga, secara disadari maupun tidak.

Memendam dendam juga bukan hal yang dianjurkan dalam Islam. Karena bisa menimbulkan kebencian yang merugikan.

Menjenguk Tetangga yang Sakit

Ketika tetangga ada yang sakit, maka ia berhak untuk dikunjungi.

Artinya, dalam adab bertetangga, tetangga yang tidak sakit berkewajiban mengunjunginya tanpa memandang status sosial pihak yang sakit.

Bertetangga pada dasarnya adalah berteman sehingga kesetaraan di antara mereka harus dijaga dengan baik.  

Tidak Menghalangi Bangunan Tetangga

Dalam bertetangga, tentu Moms akan memiliki bangunan rumah yang saling berdampingan. Bahkan bebrerapa rumah juga berdempetan.

Sebagai tetangga yang baik, hendaknya untuk tidak menghalangi tetangga untuk membangun rumah atau menghalangi udara dan sinar matahari ke rumahnya.

Baca Juga: 5 Kunci Jadi Orang Jujur, Hidup Lebih Mujur Terhindari dari Masalah

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm