7 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya Menurut Sejarah

7 November 2022 07:41 WIB
Salah satu bukti Kerajaan Sriwijaya pernah ada(kemdikbud.go.id
Salah satu bukti Kerajaan Sriwijaya pernah ada(kemdikbud.go.id ( )

Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "7 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya Menurut Sejarah".

Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan yang cukup fenomenal dan besar pada masanya.

Kerajaan Sriwijaya cenderung bercorak Budha dan diyakini ada serta berdiri pada abad ke7M.

Adapun kekuasaan kerajaan Sriwijaya dimana kejayaan membentang dari Jawa, Sumatera, hingga semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam hingga Filiphina.

Kemudian pada abad ke 13 hingga 14 kerajaan tersebut runtuh.

Lantas apakah yang menjadi penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya?

Baca Juga: 8 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit, Berawal dari Perebutan Takhta

Sosok raja pertama dari kerajaan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada abad ke 9 hingga 10 masehi.

Menurut buku Sejarah 8 kerajaan Terbesar di Indonesia yang ditulis oleh Situ Nur Aidah dan diterbitkan oleh KBM Indonesia, kerajaan ini ada dimasa jaya ketika dipimpin oleh Balaputradewa hingga Sri Marajaya.

Kala itu Kerajaan Sriwijaya mampu menguasai jalur perdagangan laut di Asia Tenggara.

Maka tak heran jika luas wilayah kerajaan tersebut sampai menjangkau ke luar area negara Indonesia.

Disisi lain kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran Buddha. Sebab kala itu wilayah kerajaan menjadi tempat pertemuan antara pendeta India dan China yang berlajar.

Seju,lah pendeta Buddha kelak menjadi salah satu sumber sejarah keberadaan Kerajaan Sriwijaya diantaranya I-Tsing, Sakyakirta, Dharmakirti dan Atisa.

Baca Juga: 8 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit, Berawal dari Perebutan Takhta

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Peperangan dengan Jawa

Meski kala itu suasana tengah makmur namun, raja-raja setelah generasi Sri Marawijaya selalu disibukkan dengan peperangan antara kerajaan di Jawa.

Siklus ini terjadi pada tahun 922 M hingga 1016 M. 

Tingginya Bea Masuk Pelabuhan

Kala ity lantaran kondisi politik di Asia Barat dan Asia Tengah membuat pelayaran yang dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya menjadi lesu.

Menurut buku Sejarah Islam Indonesia I oleh Prof. Dr. Ahwan Mukarrom, MA kala itu bea masuk pelabuhan yang menjadi sumber perekonomian vital bagi kerajaan Sriwijaya di Sumatera mengalami kenaikan. 

Serangan Kerajaan Cholamandala

Kemudian kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran yang nyata usai mendapatkan serangan Raja Rajendra Chola.

Raja dari kerajaan Cholamandala, India. Peperangan tersebut terjadi sebanyak dua kali yakni pada tahun 1007 dan 1023 M.

Kemudian pada saat kritis raja Sri Sanggramawijaya menjadi tawanan.

Menurut Mahadewa Adi Seta didalam bukunya yang berjudul "Mengenal Kerajaan-Kerajaan Besar Nusantara", latar belakang penyerangan Cholamandala terjadi lantaran armada Kerajaan Sriwijaya adalah persaingan bidang perdagangan dan perlayaran.

Baca Juga: 3 Misteri Gunung Salak yang Penuh Kisah Horor, dari Kerajaan Gaib Sampai Harta Karun

Lepasnya Wilayah Kekuasaan

Usai terjadinya penyerangan kerajaan Cholamandala membuat kerajaan Sriwijaya melemah dan banyak kawasan yang melepaskan diri dari daerah kekuasaan kerajaan.

Sejumlah kekuatan di wilayah Kerajaan Sriwijaya pun mulai berani berekspansi ke luar nusantara, seperti Jambi yang mengirim utusan sendiri ke China pada 1082.

Ekspedisi Singasari

Ekspedisi Pamalayu dari Singasari, Jawa Timur terjadi pada 1275 M.

Dalam hal ini berlakunya ekspedisi adalah untuk mensiasati dan membuat lemah kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya atas Selat Malaka dan daerah jajahannya.

Disisi lain ekspedisi ini merupakan alat Kerajaan Singasari untuk meluaskan wilayah kekuasaan ke Sumatera.

Ekspansi China ke Asia Tenggara

Ekspansi China ke Asia Tenggara pada masa Kubilai Khan dari Mongol diteruskan oleh dinasti Ming.

Ekspansi ini melemahkan kekuatan Kerajaan Sriwijaya yang semula berkuasa hingga Filipina.

Masuknya Pengaruh Islam

Dengan  adanya pengaruh islam pada kerajaan mengubah gaya berdagang dan tingkat kebudayaan yang mulai menurut serta berganti menjadi budaya islam.

Salah satu daerah yang kuat terpengaruh kedatangan Islam, yaitu di Aceh Timur.

Pendukungan separatisme darah-daerah jajahan Sriwijaya oleh koloni muslim kelak memicu kemunculan kerajaan-kerajaan kecil bercorak Islam.

Contohnya, yakni berpisahnya Kerajaan Samudera Pasai di pesisir Timur Aceh hingga kelak menjadi kerajaan Islam pertama di Indonesia.

Baca Juga: 10 Penyebab Pengering Mesin Cuci Tidak Berputar, Ternyata Bisa Karena Hal Sepele!

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm