Sonora.ID – Hilangnya satu per satu spesies dari muka Bumi mengartikan berkurangnya satu per satu kekayaan ragam hayati yang ada di alam.
Menurut World Wide Fund for Nature (WWF), setiap tahun ada sekitar 10.000 spesies hilang selamanya dari muka bumi.
WWF menyatakan sulit untuk tahu berapa jumlah pastinya karena kita juga tak tahu berapa sebenarnya jumlah spesies yang ada di muka bumi.
Kepunuhan hewan-hewan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, sepert intervensi manusia lewat perburuan, perusakan habitatnya, kekurangan makanan, serangan asteroid, dan lain sebagainya.
Lantas, hewan mana sajakah yang sudah dinyatakan punah dan tidak ada lagi di dunia? Berikut jajaran 10 hewan yang sudah punah di dunia.
Baca Juga: 8 Cara Merawat Kelinci untuk Pemula, Agar Tetap Sehat dan Panjang Umur
Hewan yang Sudah Punah
Thylacine (Harimau Tasmania)
Hewan pertama yang ada di daftar ini ialah thylacine atau lebih dikenal dengan nama harimau tasmania.
Thylacine merupakan hewan karnivora marsupial yang senang berburu di malam hari .
Thylacine umumnya berburu kanguru atau bangsa tikus sebagai makanannya. Hewan ini sebenarnya memiliki sifat yang cukup pemalu dan dapat ditangkap tanpa melawan.
Penyebab kepunahan thylacine bukan saja karena perburuan manusia, melainkan karena populasi dingo yang terlalu tinggi dan mengancam populasi harimau tasmania ini.
Monyet Merah - Red Colobus Miss Waldron
Monyet berukuran sedang ini baru saja dianggap punah sejak awal tahun 2000-an.
Hewan ini ditemukan hidup di perbatasan antara Ghana dan Pantai Gading, dan merupakan spesies yang luar biasa karena mereka tak punya jempol.
Hewan yang lembut ini biasanya hidup dalam gerombolan besar di atas kanopi pepohonan yang tinggi, dan mereka harus mengubah cara bertahan karena penebangan hutan oleh manusia.
Karena kelebatan hutan berkurang, gerombolan mereka menjadi terlalu kecil.
Akibatnya, monyet Red Colobus lebih lemah dalam menghadapi pemangsa, dan mengalami kelemahan genetik akibat perkawinan sedarah.
Harimau Jawa
Seperti namanya, harimau Jawa atau harimau loreng merupakan karnivora terbesar yang pernah hidup di Pulau Jawa.
Keberadaan hewan ini terakhir terlihat di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur pada tahun 1976.
Harimau jawa secara ilmiah sudah dinyatakan punah sejak 1980-an oleh International Union for Conservation Nature (IUCN).
Dikutip dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, ada beberapa hal terkait perbuatan manusia yang membuat hewan ini punah.
Seperti kurang baiknya dalam menangani konservasi membuat hewan eksotis ini punah.
Selain itu, desakan manusia yang membuat pemukiman baru juga menyebabkan habitat hewan ini terus menghilang.
Ditambah lagi, perburuan terhadap hewan ini secara masif membuat keberadaan harimau Jawa sudah semakin langka bahkan punah.
Baca Juga: Ciri-ciri Hewan Mamalia dan Contohnya, Lengkap dengan Penjelasannya
Kura-kura Raksasa Pinta
Kura-kura jenis ini resmi punah pada tahun 2012. Kepunahan ini ditandai dengan matinya Kura-kura Raksasa Pinta terakhir bernama George.
Kura-kura penghuni Kepulauan Galapagos ini didorong ke kepunahan akibat pemburu paus dan kapal dagang di abad ke-19 yang memanfaatkan hewan ini sebagai makanan.
Selain itu, deforestasi pulau juga berpengaruh pada kepunahan Kura-kura Raksasa Pinta.
Lumba-lumba Sungai Yangtze
Spesies ini diumumkan punah pada 2006. Lumba-lumba Baiji Sungai Yangtze (Lipotes vexillifer) merupakan mamalia air berwarna pucat dan tak seanggun lumba-lumba laut.
Namun, lumba-lumba ini punya kemampuan ekolokasi (mengeluarkan bunyi dan mengindra pantulan bunyi tersebut dari benda di sekitarnya) lebih hebat.
Begitu istimewanya sehingga lumba-lumba ini bisa melacak posisi ikan tertentu dengan kemampuan itu.
Sensitivitas ini menjadi kerugian ketika sungai dipenuhi oleh perahu nelayan, kapal kontainer, kapal pukat, dan polusi yang dihasilkan manusia.
Dengan kepadatan lalu lintas sungai seperti itu, lumba-lumba jenis ini tak mampu bertahan.
Pyrenean Ibex
Pyrenean Ibex merupakan salah satu subspesies kambing iberia yang dapat ditemukan di Iberian Peninsula.
Hewan ini memiliki ukuran tubuh yang besar, dengan tinggi mencapai 60-76 cm dan berat sekitar 24-80 kg.
Hewan pemakan rumput dan tanaman herbal ini memiliki alasan kepunahan yang masih banyak diperdebatkan.
Kambing raksasa ini diduga punah akibat perburuan manusia. Ada juga yang mengatakan kepunahannya terjadi akibat ketidakmampuan hewan ini berkompetisi untuk mencari makan.
Di awal tahuan 2000an, jumlah Pyrenean Ibex hanya tersisa sekitar 100 ekor saja.
Lebih menyedihkannya lagi, spesies terakhir hewan ini punah akibat terbunuh pohon tumbang di Spanyol Utara.
Badak Hitam Barat
Perburuan besar-besaran selama abad ke-19 dan ke-20 menyebabkan penurunan populasi yang cepat dari subspesies badak hitam ini, yang membuatnya terdaftar sebagai sangat terancam punah pada tahun 2008.
Di tahun 2011, hewan ini dinyatakan punah. Kabar buruknya, tidak ada Badak Hitam Barat yang diketahui dipelihara di penangkaran, artinya spesies itu kemungkinan besar hilang selamanya.
Baca Juga: 10 Contoh Teks Deskripsi Tentang Hewan, Materi Pelajaran Bahasa Indonesia
Dodo - burung yang tak bisa terbang (Mauritius)
Soal spesies yang punah, dodo adalah yang paling terkenal. Burung yang tak bisa terbang ini pernah hidup di Pulau Mauritius, tanpa ada pemangsa alami mereka.
Ketika manusia tiba di Mauritius membawa hewan karnivora bersama mereka, dodo tak bisa bertahan. Tercatat, dodo terakhir ada di muka bumi pada akhir abad ke-17.
Mamut
Mamut merupakan genus gajah purba dan merupakan hewan yang sudah punah. Ukuran tubuhnya lebih besar dibandingkan gajah normal yang saat ini ada di dunia.
Makhluk ini memiliki tinggi lebih dari 4 meter dan beratnya bisa lebih dari 6 ton. Mereka berbulu dan taring melengkung bisa tumbuh mencapai panjang 5 meter.
Hewan yang sudah punah ini sudah tidak ada di Bumi akibat perburuan oleh manusia dan hilangnya habitat mereka melalui perubahan iklim.
Populasi mamut berbulu terakhir yang terisolasi diyakini telah menghilang dari Pulau Wrangel di Samudra Arktik sekitar tahun 1700 SM.
Mereka hidup dalam masa Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu sampai sekitar 10.000 tahun lalu.
Dugong
Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan kepunahan dugong. Hal ini terungkap dari hasil pemantauan yang dilakukan selama 5 tahun terakhir di wilayah pesisir China oleh Zoological Society of London (ZSL) dan Chinese Academy of Science.
Dalam pengamatan itu, hanya 3 orang dari komunitas pesisir di China yang melihat dugong dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, data menunjukkan tidak ada penampakan yang diverifikasi oleh para ilmuwan sejak tahun 2000.
Quagga
Keindahan hewan ini menjadi salah satu alasan kepunahannya. Bagian depan tubuh hewan ini belang seperti zebra dan memudar di bagian belakang yang polos berwarna coklat seperti kuda.
Mereka diburu hingga punah oleh pemburu yang menjual tampilan unik hewan ini. Quagga terakhir mati dalam kurungan pada tahun 1880-an.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mengusir Anjing Liar yang Tiba-tiba Mengejar atau Ingin Menggigit