Contoh Cerpen yang Bertemakan Tentang Menceritakan Diri Sendiri

16 Januari 2023 13:17 WIB
Illustrasi menulis Cerpen
Illustrasi menulis Cerpen ( Freepik)

Hari ini sekolah tampak begitu ramai, banyak anak berjalan kesana kemari sibuk dengan urusannya masing-masing.

Hari ini adalah malam terakhir persiapan pagelaran seni di sekolahku. Semua murid sangat antusias untuk menunggu acara esok hari.

Begitu pula dengan ku, aku sibuk dengan urusan kepanitiaan, benar aku adalah panitia pagelaran seni besok malam.

Malam ini adalah menjadi malam puncak di mana semua persiapan harus sudah matang, malam ini pun aku menginap untuk melanjutkan penataan panggung.

Waktu sudah menunjukan waktu tengah malam, semua panitia bersiap untuk istirahat, semua persiapan sudah hampir seratus persen, aku harap acara besok dapat berjalan dengan lancar.

Waktu berlalu begitu cepat, pukul satu dini hari aku baru bisa menutup mataku karena perasaan yang sedang menghantui pikiranku.

Perasaan aneh gugup dan takut menjadi satu. Ini sebenarnya sering terjadi pada diriku jika aku akan melakukan sesuatu yang besar esok harinya.

Aku berusaha untuk menutup mataku, aku sudah setengah tertelap tapi mataku kembali terbuka tatkala aku ingat bahwa aku belum makan dari tadi siang, aku menghiraukan nya, masih ada hari esok untuk menyantap sarapan.

Diriku terbangun lebih dahulu dibanding dengan teman-teman lainnya. Aku bersiap untuk mempersiapkan diriku untuk menjadi seorang pemandu acara pada acara pada pagelaran nanti.

Setelah semua siap aku berencana untuk menyantap sarapan tapi temanku memanggilku untuk melakukan gladi bersih terakhir sebelum acara dimulai.

Pukul delapan tepat acara dimulai, aku memulai dengan baik, acara demi acara terlaksana dengan begitu lancar.

Sampai tiba di waktu istirahat, aku memilih untuk duduk di belakang panggung karena kepalaku mendadak pusing, pandanganku kabur dan tiba-tiba semua menghitam.

Mataku perlahan terbuka, aroma ini sangat tidak asing bagiku, aroma obat dan juga suara alat detak jantung terdengar nyaring di telingaku.

Mataku terbuka sempurna dan benar aku terlihat sedang berada di rumah sakit tepatnya di UGD. Aku bertanya kepada salah satu teman yang menjagaku.

Ternyata aku tak sadarkan diri setelah waktu istirahat tadi. Aku merasa sedih pada diriku sendiri karena tidak bisa menjaga diriku sendiri dan mengacaukan semuanya.

Acara pagelaran seni tetap terlaksana dengan Ida sebagai pengganti pemandu acara. Aku hanya bisa berdiam diri menunggu, menyesali perbuatanku karena tidak bisa menjaga diriku dengan baik.

*Sumber: brainly.co.id

Baca Juga: 8 Contoh Cerpen Remaja, tentang Motivasi Hidup hingga Asmara

Contoh 3

Cerpen tentang Diri Sendiri dan Keluarga

Pagi ini cuaca sangat cerah,aku bangun dari ranjangku dan meraih handuk yang kuletakkan di atas bangku belajar.

Sesekali aku melihat ke arah kaca di sana aku bisa melihat mata sembab yang menandakan kepedihan, selesai mandi, dan semuanya beres aku langsung keluar rumah tanpa pamitan, aku langsung ke gudang untuk mengambil sepeda lamaku.

Selama di perjalanan pikiranku haja tertuju pada kejadian semalam. Tak terasa air mata sudah menyucur di pipiku.

Setelah sampai di gerbang sekolah aku langsung memarkirkan sepeda dan berjalan lemas ke arah kelasku. Teman-temanku mungkin merasa aneh dengan sifatku hari ini.

”Clara apa yang sedang terjadi dengan mu,” tanya aries

”Aku gak apa apa,” balasku.

Akhirnya pelajaran terakhir pun selesai, aku langsung berjalan ke arah sepedaku dan mengayuhnya dengan hati hati.

Saat sudah sampai di depan pintu rumahku aku mendengar teriakan bahkan makian yang tak pantas keluar dari mulut ke dua oarang tua.

Aku mengurungkan niat masuk ke rumah itu dan langsung mengayuh sepeda sekencang mungkin dengan harapan supaya angin bisa membawa beban pikiranku.

Tiba tiba aku langsung terhenti di taman bermain yang pernah menjadi tempat bermain bersama keluarga. Tak terasa terasa air mataku kembali membasahi pipi.

Aku duduk sebentar di ayunan itu, beberapa menit kemudian aku ingin pulang kerumah karena merasa lapar

Setelah sampai di rumah aku langsung membuka kulkas dan menemukan snack kesukaanku dan memakannya dengan tenang.

”Clara keputusan ayah sudah bulat, Jika kamu tetap tidak menyetujui perceraian itu maka akan sia-sia,

Mendengar hal tersebut membuatku semangat kesal dan sedih.

”Iya bercerailah dengan cepat! lebih cepat lebih bagus,” ujarku dengan nada tinggi.

Sebenarnya kejadian seperti ini baru terjadi semenjak kakakku meninggal. Sebelum kakakku meninggal semuanya baik-baik saja.

Saling berbagi kehangatan tapi itu bukan untukkku semuanya hanya untuk kakakku. Aku langsung berhenti menulis dan merebahkan diri di ranjangku dan tidur.

Keesokannya aku bangun dari tidur dan menjalankan rutinitas pagi ku aku turun dari tangga dan langsung di beri pelukan hangat dari ibuku, aku langsung terheran heran.

”Mulai sekarang kami akan menyayangimu seutuhnya ” Kata ibuku dengan lembut

”Tapi kertas perceraiannya?”

Ternyata mereka sudah membuang surat perceraian itu ke kotak sampah.

Akhirnya aku datang ke sekolah dengan muka berseri-seri, teman-temanku sangat terheran-heran sedangkan aku hanya tersenyemun lebar kepada mereka.

***Sumber: smpn6tp.sch.id

Baca artikel update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm