15 Puisi Tentang Hujan, Penuh Makna dan Inspiratif

20 Februari 2023 09:30 WIB
ilustrasi,  Puisi Tentang Hujan
ilustrasi, Puisi Tentang Hujan ( Pexels/Pixabay)

Titik air
Sepagi ini kau turun membasahi bumi kami
Sepagi ini pula Tuhan menjatuhkan rahmat-Nya
pada hamba-hamba penuh dosa

9. Rindu Bersama Hujan

Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya
Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata

Disitulah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku
Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu

Disini aku merindu,
Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujan

Lambat haripun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu
Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati

10. Namaku Hujan, Bukan Air Mata

Namaku Hujan, Bukan Air Mata
Namaku hujan, bukan air mata
Menjauh bukanlah perkara kekalahan
Menjatuhkan diri pada hati yang gundah

Bukanku bersikeras berpindah takluk angan
Namun, afeksi masa lalu membalut terjal langkah

Jujur saja, aku tak mau berpura-pura
Aku tak lagi menangis karena aku bukan hujan
Meski halus membasahi jagat semesta

Tapi mengapa hujan terdefinisikan kesedihan
Terjebak kenangan dalam salju memori mesra
Dan entah mengapa muka ceriaku seolah lupa cara bahagia

Nyatanya memang benar bahwa cinta itu buta
Pergolakan hati menentang pikiran
Seperti berseteruh mempertahankan diri

Tapi bukankan kini bahasa cinta yang berperan?
Sebab jauh setelahnya rasa itu telah sirna abadi

11. Puisi Hujan di Ternate

Kau tumpah lagi di gelasku
dan aku mesti menyeduh
sisa-sisa teh dari cangkirmu

Malam ini, aku kembali
memelukmu dalam diam
sebelum asap rokok mati dari tanganku

Ada gigil tiba-tiba renyah di ruangan ini
melesat keluar jendela
dan kau sibuk merapikan sesak

12. Puisi Hujan dan Perjalanan

Hujan hadir di tengah perjalananku
Ia turun layaknya papan seluncur di musim salju
Kedinginanku menyeruak di antara derasnya

Aku bertahan menunggu payungmu
Aku masih menunggu payungmu
Hingga saat pelangi mulai tersenyum

Hujanpun menjauh
Dan akan ku lanjutkan perjalanan ini tanpa butuh sebuah payung

13. Hujan di Ujung September (Bara Asmara)

Masih seperti kemarin
Hujan kali ini masih menyisakan luka
Saat pergimu yang tiada ku duga
Tiba tiba saja

Masih seperti kemarin
Tetap mengalun symponi melankoli
Menemani sedih yang tak bertepi
Menggores perih hati sanubari

Masih seperti kemarin
Cinta masih tetap kusimpan
Meski kembali mu entah kapan
Atau hanya sebuah impian

Masih seperti kemarin
Masih saja 
Masih saja ada lara
Masih juga ada luka 

Entah kapan sembuhnya

14. Aku Rindu Hujan

Aku rindu hujan
di tiap-tiap tetesan
pada matamu
langit kesunyian

aku rindu hujan
di tiap-tiap percikan
pada detakmu
gemuruh keheningan

aku rindu dirimu
di tiap-tiap hujan
pada namamu
menderas kerinduan

15. Simfoni Hujan

Hujan
Ketika kau datang
Gemuruh halus nan lantang
Suaramu bagai nada-nada dan Irama yang disimfonikan

Hujan
Tetaplah di sini
Temani daun yang merunduk
Hiasi alam dini dengan warna jernihmu
Hingga alunan rintik-rintik
Memancarkan keindahan

Hujan
Datangmu menawan
Menggoyahkan jiwa insan
Saat dentingan manja kau pancarkan

Demikian beberapa puisi tentang hujan yang penuh makna dan bisa jadi inspirasi. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm