9 Pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia! Gaji Besar Tapi Nyawa Taruhannya

21 Februari 2023 17:16 WIB
Ilustrasi pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia
Ilustrasi pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia ( Pexels)

Bukan mengelas keempat jenis kendaraan di atas, namun pekerja yang berprofesi sebagai tukang las bawah laut memiliki tugas memperbaiki jaringan pipa, kapal, hingga bendungan.

Artinya, setiap pekerja harus memiliki keahlian berenang dan juga wajib menyelam ketika menjalankan pekerjaan.

Meski tidak setiap hari bekerja, namun profesi tukang las bawah laut atau air termasuk pekerjaan paling mengerikan di dunia.

Bayangkan saja, profesi ini disebut memiliki berbagai risiko, mulai dari ancaman hewan laut hingga harus menyelam sangat dalam.

Disebutkan, gaji pekerja yang bertugas memperbaiki hingga mengelas kabel hingga pipa di kedalaman air di Amerika Serikat mencapai Rp400.000 per jam.

Baca Juga: 10 Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia! Indonesia Peringkat Atas

Tukang Listrik

Menurut CNN, di Amerika Serikat, linemen memiliki penghasilan di bawah 60.000 dolar AS per tahun dengan pekerjaan berbahaya untuk memperbaiki kabel listrik tegangan tinggi dalam cuaca buruk.

Terkadang mereka harus bekerja dengan terpaan angin kencang dan dilempari hujan es.

Tingkat kematian seorang pekerja linemen sekitar 21,5 kematian per 100.000 pekerja.

Seorang lineman, bisa berhadapan dengan listrik bertegangan hingga 500.000 volt.

Nelayan

Jangan bayangkan aktivitas memancing nelayan sama seperti saat Anda memancing bersama teman-teman.

Karena pada kenyataannya, pekerjaan nelayan justru lebih menantang dan berbahaya, jauh dari kata santai.

Pekerjaan ini bahkan bisa menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Penyebab kematian biasanya dikarenakan kondisi cuaca, tenggelam, tabrakan, bangkai kapal, dan badai.

Kemungkinan cedera juga diakibatkan jatuh di geladak yang licin, ombak besar yang tidak terduga menghantam geladak, atau peralatan yang tidak berfungsi.

Penambang Minyak Lepas Pantai

Bekerja di tengah laut, durasi kerja yang lama, jauh dari keluarga dalam waktu yang lama adalah beberapa risiko yang akan dihadapi oleh pekerja di penambangan minyak lepas pantai.

Pekerja penambangan minyak lepas pantai terkadang juga harus bekerja selama 16 jam secara terus-menerus.

Mereka bahkan bisa tidak tidur selama satu atau dua hari. Kondisi ini tentu berpengaruh pada fisik mereka.

Belum lagi adanya risiko yang mengancam keselamatan seperti kebakaran, ledakan, tenggelam, dan kecelakaan karena alat.

Baca Juga: 7 Kota Terdingin di Dunia, Ada yang Sampai Minus 70 Derajat Celcius!

Penebang Pohon

Dengan 97,6 angka kematian per 100.000 pekerja, menjadikan penebang pohon sebagai pekerjaan yang paling berbahaya.

Sebagian besar cedera berasal dari kontak dengan mesin seperti perkakas listrik, pekerjaan yang berat, atau bahkan tertimpa batang kayu atau pohon yang tumbang.

Belum lagi cuaca yang bisa memburuk kapan saja serta lingkungan kerja yang terpencil.

Pakar industri masih terus mencari cara untuk membuat pekerjaan penebangan ini menjadi lebih aman, seperti mensosialisasikan langkah-langkah keamanan dan merekomendasikan peralatan keselamatan.

Wartawan Perang

Seorang wartawan perang adalah pekerjaan yang paling berbahaya. Wartawan yang meliput medan perang mempertaruhkan nyawa mereka karena bahaya bisa mengancam mereka kapan saja.

Bekerja di zona konflik atau wilayah yang dilanda perang bukanlah tugas yang mudah.

Wartawan perang menghadapi semua kemungkinan bahaya, seperti penculikan, penyiksaan saat ditangkap, dan, tentu saja, kematian.

Terlepas dari konvensi internasional yang mengatakan bahwa jurnalis perang tidak boleh menjadi sasaran, jurnalis tetap menjadi korban.

Ini tentu saja tidak sepadan dengan gaji seorang reporter perang yang hanya US$36.000 atau setara dengan Rp486 juta dalam setahun.

Pekerja Bangunan atau Konstruksi
 
Pekerja bangungan atau konstruksi juga tergolong profesi yang sangat berbahaya di dunia.
 
Sebab, orang yang menekuni pekerjaan ini akan terus berkutat dengan bahan-bahan bangunan.
 
Mulai dari mengangkat semen, batako, hingga mengoperasikan alat-alat berat lainnya.
 
Di samping itu, pekerja konstruksi juga harus siap naik ke bangunan bertingkat ketika dalam masa pembangunan.
 
Nah, di sinilah, para pekerja rentan mengalami mengalami kecelakaan kerja yakni tertimpa bahan bangunan, jatuh dari ketinggian, hingga bangunan roboh.
 
Di sisi lain, mengenai gaji pekerja konstruksi terkhusus di Amerika Serikat ditaksir mulai dari Rp750 juta setiap tahun atau sekitar Rp60 juta per bulan.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: 8 Istana Presiden Paling Mewah dan Megah di Dunia, Ada Istana Merdeka Indonesia!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm