Dalam kesempatan itu, Heru meminta para pengelola pusat belanja turut membantu Pemprov DKI dalam mengentaskan kemiskinan dan stunting di Jakarta. 

 

"Membantu warga kita yang stunting. Ya saya yakin bapak-bapak bisa membantu," ucap Heru

 

Hal itu, menurut Heru, seiring dengan kembali menggeliatnya bisnis setelah pandemi Covid-19.

 

Baca Juga: Jasa Marga Raih Dua Penghargaan Dalam Ajang Indonesia Green Awards 2023 dan Jakarta Best Social Responsibility Awards 2023

Tak hanya kepada para pengusaha dan pengelola pusat belanja di Jakarta, Heru memaparkan Pemprov DKI juga telah memberikan bantuan pengaman sosial bagi warga Jakarta yang masuk dalam 17 program bantuan.

Beberapa di antaranya seperti Kartu Lansia, Kartu Jakarta Pintar (KJP), bantuan pangan bersubsidi, dan lainnya. 

 

"Ada KJP, ada KJU, ada sembako, ada Kartu Lansia, ada kalau prakerja, ada UMKM dibantu, macem-macem sampai 17, totalnya Rp17,18 triliun," tambah Heru.

 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan rata-rata kunjungan ke pusat perbelanjaan secara nasional telah terjadi peningkatan sejak pandemi Covid-19, dari 50% di tahun 2020 menjadi 90% rata-rata kunjungan nasional di tahun 2022.

 

 

"Jadi saya kira cukup menggembirakan, di tahun 2023 ini APPBI menargetkan bisa lebih dari 100% tingkat kunjungan untuk kembali seperti 2019. Mudah-mudahan bisa tercapai paling tidak bisa sama dengan sebelum pandemi," paparnya kemudian.

 

Selain itu, durasi kunjungan juga turut meningkat dari durasi kunjungan saat pandemi yang hanya kurang dari satu jam. 

 

"Sekarang sudah mulai meningkat lebih dari dua jam, ke bioskop sudah ramai, coffee shop sudah penuh, jadi saya kira ini yang cukup menggembirakan," tutupnya.