Pontianak, Sonora.ID - Pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi syariah secara global terus meningkat khususnya pada enam sektor diantaranya sektor makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, fashion, Pariwisata Ramah Muslim, serta Media dan Rekreasi.
Negara-negara yang tergabung dalam OKI juga memiliki target pertumbuhan ekonomi mereka sampai pada tahun 2026 yaitu sebesar 5%.
Begitu juga halnya dengan di Indonesia, dimana terdapat empat sektor prioritas untuk pertumbuhan ekonomi.
"Sampai triwulan ketiga tahun 2022 untuk pertumbuhan ekonomi kita yang terdiri dari empat sektor prioritas; Pertanian, Makanan, Fashion, dan Pariwisata sudah tumbuh sebesar 5,5%. Kemudian, Pangsa untuk empat prioritas Halal Value Chain nya sebesar 25%, " ungkap N.A. Anggini Sari, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalbar, dalam Talkshow Sonora FM Pontianak, (7/3/2023).
Dia juga mengatakan ke-empat prioritas Halal Value Chain tersebut bisa menjadi peluang dan potensi untuk dikembangkan di Kalbar.
Baca Juga: PLN UP3 Pontianak Tingkatkan Layanan dengan Same Day - One Day Service
Untuk di Kalbar sendiri ia katakan sektor pertanian menjadi sektor unggulan bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan untuk ekonomi syariah, produk kelapa sawit dalam pencatatan nasional juga tetap menjadi sektor pertanian komoditas syariah dan potensi di Kalbar.
"Kemudian, makanan dan minuman, fashion dan yang mesti kita dorong akselerasinya adalah sektor pariwisata, " tambah Anggini
Kementerian Agama dalam hal ini berperan aktif dalam rangka pengembangan ekonomi syariah beriringan dengan Bang Indonesia (BI), dimana Kemenag mempunyai lima program yang dijalankan diantaranya: Program Serifikasi Halal, Pengembangan Kampung Zakat, Wakaf Produktif, Kantor Urusan Agama dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat, dan Kemandirian Pesantren.
“Program - program ini tentu bila dilaksanakan dengan baik, akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi syariah bisa terlaksana, “ tutur Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I, Kepala Kanwil Kemenang Prov. Kalbar, dalam talkshow yang mengusung topik, Gema Ekonomi Syariah Kalbar 2023.
Dia mencontohkan terkait dengan sertifikasi halal, dimana Kemenag menargetkan untuk tahun ini bisa men-sertifikatkan produk halal sebanyak 10 juta sertifikat halal.
Sementara untuk kegiatan Gema Ekonomi Syariah Kalbar akan berlangsung pada hari Senin, 13 Maret s.d. 16 Maret 2023, dimulai dengan kegiatan Syariah Forum, dengan agenda Edukasi Sertifikasi Halal bersama Kemenag, Kurasi Produk IKRA dan Seminar Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren, kemudian Business Matching UMKM bekerjasama dengan Perbankan Syariah di Kalimantan Barat untuk memperluas akses keuangan UMKM.
Baca Juga: Sutarmidji Nilai, Harus Ada Inovasi Produk dan Ikuti Tren, Saat Kunjungi Stand Pontianak di INACRAFT
Selain Syariah Forum, pada tanggal 23 Maret s.d. 20 April 2023 akan diadakan Syariah Fair dimana kegiatan ini akan ada showcase produk UMKM baik fashion, makanan dan minuman serta kerajinan, kemudian juga akan diadakan lomba–lomba dalam menyemarakkan Syariah Fair tersebut.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News