Hari Perempuan Internasional: Momentum untuk Mendorong Digitalisasi UMKM Perempuan

9 Maret 2023 19:20 WIB
Webinar bertajuk “Perempuan di Era Digital: Pemanfaatan Layanan Digital untuk Pertumbuhan Bisnis”
Webinar bertajuk “Perempuan di Era Digital: Pemanfaatan Layanan Digital untuk Pertumbuhan Bisnis” ( Bank Dunia)

Vita menambahkan dari sisi usage atau penggunaan digital itu sendiri diperlukan bagaimana modul-modul pelatihan atau training digital ini dapat mengubah perilaku sehingga ketika sudah memiliki akses, pengetahuan dan juga menggunakannya, nah ini yang mungkin perlu pendampingan teknis dan juga produk yang lebih user-friendly.

Senada dengan yang disampaikan Vitasari, Diah Yusuf, Ketua Womenpreneur Indonesia Network mengatakan perempuan pelaku usaha sangat perlu mengadopsi digitalisasi dalam bisnisnya saat ini, karena sangat banyak keuntungan dari digitalisasi tersebut. “Adopsi digital dapat meningkatkan efisiensi, peningkatan produktivitas, biaya operasional yang lebih rendah, meningkatkan pengalaman pelanggan, agility dengan perubahan yang sangat dinamis dan cepat, peningkatan moral karyawan, peningkatan komunikasi, peningkatan transparansi, peningkatan keunggulan kompetitif, sehingga bisa mengambil keputusan usaha lebih cepat,” tutur Diah.

Womenpreneur Indonesia Network merupakan sebuah perkumpulan pemberdayaan ekonomi perempuan. Tiga pilar fokus yang menjadi program pengembangan wirausaha perempuan yang dilakukan oleh Womenpreneur Indonesia Network adalah; penguatan kapasitas UMKM perempuan, perluasan akses pasar, dan akses pembiayaan yang juga berfokus pada peningkatan kapabilitas digital untuk perempuan. “Dengan berbagai role yang dimiliki oleh perempuan, maka digitalisasi dalam usaha adalah keniscayaan." tambahnya.

KUMPUL turut berkomitmen dalam membangun ekosistem UMKM agar bisa terus eksis dan inklusif. Organisasi ini berkolaborasi dengan berbagai pihak yang dapat mendukung kebutuhan khusus bisnis UMKM, termasuk pelatihan digital. Visi utama KUMPUL.id adalah memberikan distribusi yang merata untuk akses kepada wirausaha di Indonesia secara inklusif, baik untuk wirausaha laki-laki maupun perempuan.

“Kami juga menargetkan pelibatan expert, mentor dan pembicara wirausaha dalam pelatihan, 50 persen adalah laki-laki dan 50 persen perempuan. Setiap program itu kami menargetkan pesertanya juga perempuan sebesar 50 persen, misalnya pada tahun 2019 kami mendampingi Kementerian Komunikasi dan Informasi sebagai Strategic Partner ketika melakukan pelatihan, kami berhasil mendapatkan 40 persen peserta perempuan yang mengikuti pelatihan. Semakin ke sini kami merasa perlu mendesain program yang lebih mengerti kebutuhan untuk perempuan yang lebih tepat guna dan dapat diakselarasi.” ujar Faye Wongso, CEO & Co-Founder KUMPUL.

Baca Juga: UMKM Binaan Bio Farma Hadir di Inacraft 2023 Jakarta

Tessa Wijaya, Co-Founder & COO Xendit, yang merupakan perusahaan infrastruktur pembayaran digital dengan misi membantu generasi pebisnis masa depan untuk go digital dengan memperkuat infrastruktur pembayaran di Indonesia, menjelaskan salah satu hal penting dalam bisnis adalah terkait dengan sistem pembayaran, dimana hal ini sangat dimungkinkan dengan adanya digitalisasi.

“Pada saat kami berdiri tahun 2016, pembayaran digital tidak bisa dilakukan secara instan, karena harus dilakukan melalui bank, dan banyak kendalanya. Banyak usaha yang ingin go digital namun saat itu proses pembayaran harus mengetuk pintu ke setiap bank, e-wallet atau sejenisnya. Sekarang semuanya lebih mudah untuk dilakukan secara digital. Kami juga melakukan banyak edukasi untuk UMKM tentang bagaimana caranya untuk go digital,” ungkapnya.

Selain itu, Dra. Nadlrotussariroh MA, Direktur Yayasan Annisa Swasti (YASANTI) sebuah lembaga yang sudah lahir dan berusia 40 tahun, sejak awal sudah memperhatikan pekerja perempuan dan juga UMKM. “YASANTI berfokus pada UMKM mikro yang mendorong untuk pelatihan inklusi keuangan, kami melakukan pelatihan digital sederhana pada 109 anggota yang melakukan usaha dan juga melakukan needs assessments untuk memilih beberapa orang yang mengikuti pelatihan digital dan juga mengadakan lomba digital marketing. Selain itu, bersama Women’s World Banking, kami juga memberikan pelatihan pada 25 orang anggota kami dan juga melakukan kunjungan pada UMKM di Yogyakarta.”

Lebih lanjut Nadlrotussariroh berharap para UMKM perempuan di masa depan semakin banyak yang melek digital baik untuk akses keuangan maupun pasar. Ia berharap perempuan Indonesia semakin maju.

Berbagai pihak perlu berkolaborasi untuk bersama-sama meningkatkan kapabilitas digital UMKM perempuan. Hal ini perlu dilakukan secara inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan tema Hari Perempuan Internasional yakni, “DigitALL: Innovation and technology for gender equality”.

Baca berita update lainya dari Sonora.ID di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm