Legislator Makassar Minta Aparat Tindak Tegas Penimbun Sembako

15 Maret 2023 17:08 WIB
Ketua Komisi B DPRD Makassar, William Lauren bahas ketahanan pangan
Ketua Komisi B DPRD Makassar, William Lauren bahas ketahanan pangan ( Dok Youtube Smartfm Makassar)

Makassar, Sonora.ID - Stok pangan maupun sembako di Kota Makassar hingga kini masih mencukupi.

Meski terjadi kenaikan harga pada komoditas tertentu, hal itu dianggap belum signifikan. Kondisi ini perlu dipertahankan, apalagi menjelang Ramadan dan Idul Fitri mendatang.

Demikian disampaikan Ketua Komisi B DPRD Makassar, William Lauren, pada talkshow bersama Parlemen dengan tema Upaya Mendorong Ketahanan Pangan di Kota Makassar yang dilaksanakan baru-baru ini. Talkshow tersebut merupakan program Smartfm bekerjasama dengan Sekretariat DPRD Makassar.

"Sebagai kota terbesar di Indonesia Timur, Makassar menjadi tolok ukur. Sehingga bahan baku yang disuplai dari Kabupaten/Kota pasti akan dikonsumsi di Makassar dengan penduduk 1,5 juta orang," ujar William.

Politisi PDIP itu menyebut, dalam beberapa bulan terakhir, Makassar menjadi kota penyumbang inflasi.

Baca Juga: Gubernur Kalbar Serahkan Bantuan Sembako ke Desa Terdampak Banjir di Sambas

Hal ini disebabkan banyak faktor. Salah satunya cuaca ekstrim yang melanda Makassar beberapa waktu lalu menyebabkan lonjakan harga bahan pokok yang cukup tinggi.

"Hasil panen minim karena cuaca ditambah mobilisisasi bahan pangan ke Makassar. Kenaikan harga BBM juga memengaruhi kenaikan harga pokok," sebutnya.

Untuk menjaga ketahanan pangan, kata William, Dinas terkait dan stakeholder lain harus gerak cepat. Jangan tiba masa tiba akal. Momen menjelang Ramadan adalah waktu tepat melakukan intervensi.

Baca Juga: DPRD Makassar Gelar Diskusi Publik Bertajuk Sinergitas Media dan Legislatif

"Dari sekarang sebelum masuk Ramadan, duduk diskusi panggil semua suplier/distributor sembako, untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pokok," bebernya.

Tak kalah penting, lanjutnya, harus ada fungsi pengamanan oleh aparat berwajib. Itu penting dilakukan guna mencegah adanya oknum penimbun.

Menurutnya, para penimbun ini akan menimbulkan dampak negatif dan langsung dirasakan masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya meminta aparat berwenang agar tidak memberi celah sedikitpun bagi para penimbun.

"Karena perbuatan mereka, masyarakat terkena dampak. Kejadian ini sudah menjadi tabiat. Ini menjadi tantangan. Suplay sudah bagus di lapangan, ada yang menimbun pasti akan memengaruhi harga," imbuhnya.

Baca Juga: NATARU 2023: Gubernur Sutarmidji Pastikan Stok Sembako Aman, Polda Kalbar Kerahkan 3.409 Personel Gabungan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm