4 Sifat Koligatif Larutan: Pengertian, Manfaat dan Contoh Soal

16 Maret 2023 13:30 WIB
 Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan ( Sonora.ID)

Sonora.ID - Dalam pembelajaran kimia, kita akan menjumpai materi tentang sifat koligatif larutan

Sifat ini berkaitan dengan berbagai jenis zat larutan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya saja proses pemupukan dengan takaran yang tepat. 

Lantas apa saja sifat koligatif larutan yang perlu dipelajari?

Simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga: 15 Contoh Soal Hidrolisis Garam Lengkap dengan Pembahasan Jawabannya

Pengertian Sifat Koligatif Larutan

Dalam Buku Get Success UN Kimia, koligatif berasal dari bahasa latin, colligare, yang artinya berkumpul bersama. 

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah zat yang terlarut (konsentrasi zat terlarut) tetapi tidak bergantung pada jenis atau macamnya.

Semakin banyak zat terlarut maka sifat koligatif makin besar.

Sifat koligatif hanya memandang kuantitas bukan kualitas.

Suatu larutan yang memiliki sifat koligatif larutan harus memenuhi dua asumsi. Pertama, zat terlarut tidak mudah menguap sehingga tidak memberikan kontribusi pada uap. Kedua, zat terlarut tidak larut dalam pelarut padat.

Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan terbagi menjadi 4 kategori, yaitu:

1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)

Penguapan terjadi saat partikel-partikel zat cair meninggalkan kelompoknya.

Ahli kimia Prancis bernama F. M. Raoult menjelaskan bahwa ada dampak yang terjadi ketika melarutkan zat terlarut, yaitu turunnya tekanan uap dari pelarut.

Adapun rumusnya sebagai berikut:

ΔP = Xt . Pᵒ

Jika tekanan uap pelarut di atas larutan dilambangkan P maka   ∆P = Po – P

Jika komponen larutan terdiri pelarut dan zat terlarut dengan tetapan rumus berikut:

Xp + Xt = 1 , maka Xt = 1 – Xp.

Persamaan akan menjadi:

ΔP = Xt . Pᵒ

Pᵒ – P = (1 – Xp) Pᵒ

Pᵒ – P = Pᵒ – Xp . Pᵒ

Keterangan :

ΔP = Penurunan tekanan uap (mmHg)

Xp = Fraksi mol pelarut

Xt = Fraksi mol terlarut

P° = Tekanan uap jenuh pelarut murni (mmHg)

P = Tekanan uap larutan (mmHg)

2. Kenaikan Titik Didih

Titik didih zat cair merupakan suhu tetap ketika zat cair mendidih. Pada suhu itu, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal tersebut mengakibatkan munculnya penguapan di seulur bagian zat cair.

Adapun rumusnya:

ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut

ΔTb = Tb – Tb°

Persamaan untuk menentukan perubahan titik didih sebanding dengan hasil kali molalitas (m) dengan nilai Kb pelarut:

ΔTb = m x Kb

Keterangan:

Tb larutan (Tb) = Titik didih larutan (°C)

Tb pelarut (Tb°) = Titik didih pelarut (°C)

ΔTb = Kenaikan titik didih (°C)

m = Molalitas larutan (molal)

Kb = Tetapan kenaikan titik didih molal (°C/molal)

TABEL KENAIKAN TITIK DIDIH (Kb)

TABEL KENAIKAN TITIK DIDIH

3. Penurunan Titik Beku

Sifat koligatif larutan selanjutnya adalah penurunan titik beku.

Penurunan titik beku (ΔTf) merupakan selisih titik beku pelarut (Tfo) dengan titik beku larutan (Tf).

ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan

ΔTf = Tf° – Tf

Menurut hukum Backman dan Raoult menyatakan bahwa penurunan titik beku dan kenaikan titik didih berbanding langsung dengan molalitas yang terlarut di dalamnya. Berikut rumusnya.

ΔTf = m x Kf

Keterangan :

Tf larutan (Tb) = Titik beku larutan (°C)

Tf pelarut (Tb°) = Titik beku pelarut (°C)

ΔTf = Penurunan titik beku (°C)

m = Molalitas larutan (molal)

Kf = Tetapan penurunan titik beku molal (°C/molal ) 

4. Tekanan Osmotik

Rumusnya:

PV = nRT atau П V = nRT

П = MRT

Keterangan :

П = Tekanan osmosis (atm)

M = Molaritas (mol/L)

R = Tetapan gas (0,082 atm L/mol K)

T = Suhu (K)

n= Mol terlarut (mol)

V = Volume larutan (L atau mL)

Baca Juga: 8 Bentuk Bangun Datar: Ciri-Ciri, Sifat, dan Gambarnya

Manfaat Sifat Koligatif Larutan

Berdasarkan sifatnya, berikut masing-masing manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Penurunan Tekanan Uap Pelarut

Manfaatnya:

  • Kolam apung memiliki kadar garam lebih tinggi dari kadar garam rata-rata di lautan yang mencapai 34,5 per mil. Akibatnya, air sulit menguap karena tekanan uap pelarut menurun yang disebabkan konsentrasi kadar garam yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ketika berenang akan mengapung.

2. Kenaikan Titik Didih Larutan

Manfaatnya:

  • Penambahan garam ketika memasak dilakukan setelah air mendidih, Tujuannya sebagai tindak pencegahan agar pada proses pemasakan tidak terlalu lama.

3. Penurunan Titik Beku

Manfaatnya:

  • Membuat zat antibeku pada radiator mobil dengan menambahkan cairan yang sulit membeku seperti etilen glikol.

4. Tekanan Osmotik

Manfaatnya:

  • Desalinasi air laut melalui osmosis balik seperti pada pemurnian air laut. Osmosis balik sendiri merupakan perembesan pelarut dari larutan ke pelarut atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer.
  • Mesin pencuci darah yang digunakan oleh pasien penderita gagal ginjal. Mesih tersebut digunakan untuk mencuci darah, cara kerjanya menggunakan mesin dialisis.

Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan

Tekanan uap jenuh air pada suhu 28⁰C adalah 100 mmHg. Apabila 30 gram urea (Mr=60) dilarutkan dalam 2 mol air tersebut, maka tekanan uap larutan pada suhu yang sama sebesar … mmHg.

Diketahui: 

P⁰ air = 100 mmHg

Mr urea = 60 gram/mol

Massa urea = 30 gram

n. air = 2 mol

P = … ? 

P = Xp × P⁰

P = Xp × P⁰ = 0,8 × 100 mmHg = 80 mmHg 

Jadi, tekanan uap larutan urea tersebut sebesar 80 mmHg.

Demikian ulasan tentang pengertian, manfaat dan contoh soal sifat koligatif larutan. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google New

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm