Sonora.ID - Kali ini akan diulas bagaimana proses integrasi sosial dari mulai akomodasi, kerjasama, koordinasi hingga asimilasi.
Dalam buku Sosiologi Kelas XI oleh Mir'atul Farikhah dan Sucik Isnawati dijelaskan bahawa integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur berbeda yang ada dalam kehidupan sosial, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya dalam masyarakat.
Untuk mencapai sebuah integrasi sosial dalam masyarakat, perlu memenuhi beberapa syarat, antara lain:
Memiliki rasa saling membutuhkan antar sesama
Nilai dan norma yang berlaku harus dijalankan secara konsisten
Nilai dan norma diraih melalui kesepakatan bersama
Berdasarkan alur tersebut, proses pencapaian integrasi sosial pasca konflik dan kekerasan melalui:
1. Akomodasi
Pasca konflik dan kekerasan dapat diredam, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan akomodasi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akomodasi adalah penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
Akomodasi dapat bersifat sementara atau permanen tergantung kesepakatan yang dilakukan.
2. Kerjasama
Kerjasama adalah hasil dari akomodasi yang dilakukan antar pihak yang sedang berkonflik.
Kerjasama dibentuk untuk mencapai tujuan yang diinginkan kedua belah pihak.
3. Koordinasi
Dalam pelaksanaan koordinasi yang mengedepankan proses pengaturan kerjasama yang telah tercipta supaya terarah dan sejalan dengan tujuan yang telah direncanakan.
Koordinasi merupakan sebuah proses sinergi dan keseimbangan semua kegiatan dalam pekerjaan antara satu pihak dengan pihak lain agar tercapai tujuan bersama
4. Asimilasi
Asimilasi adalah sebuah proses sosial yang terjadi di berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif. Sehingga sifat khas dari unsur kebudayaan beberapa golongan itu akan berubah menjadi unsur kebudayaan campuran.
Asimilasi ditandai dengan berubahnya nilai budaya pada kelompok tertentu dan adanya penerimaan yang baru.
Adapun faktor pendorong integrasi sosial terbagi menjadi dua, yakni faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor Internal:
Adanya semangat gotong royong. Sejak dahulu kala, Indonesia sangat dikenal dengan keramahan dan gotong royongnya
Adanya kesadaran diri sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka pasti membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, telah dibentuk lembaga- lembaga yang mengatur kehidupan untuk hidup secara bersama-sama baik dalam pemenuhan kebutuhan fisik maupun rohani.
Adanya tuntutan kebutuhan, setiap individu memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Dan mereka akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya walaupun itu dengan bantuan orang lain.
Faktor eksternal:
Adanya sikap yang saling menghargai dan toleransi, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk terdiri dari banyak suku maupun agama. Dengan keberagaman tersebut, maka masyarakat harus memiliki sikap saling menghargai dan toleransi yang tinggi karena apabila hal ini tidak dapat dilaksanakan maka yang terjadi adalah disintegrasi sosial.
Adanya persamaan kebudayaan, persamaan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia akan mendorong terciptanya integrasi sosial.
Adanya persamaan tujuan, dengan memiliki tujuan yang sama maka masyarakat akan dapat hidup secara bersama-sama dalam integrasi sosial.
Adanya sikap terbuka pada perubahan, setiap waktu kehidupan akan mengalami perubahan dan apabila masyarakat dapat mengikuti perubahan dan terbuka terhadap perubahan tersebut maka akan tercapailah integrasi sosial.
Adanya tuntutan perkembangan zaman, perkembangan zaman akan menuntut manusia untuk mengikutinya. Apabila dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman maka integrasi akan tercapai.
Adanya konsensus nilai dalam masyarakat. Dalam masyarakat terdapat nilai-nilai luhur yang mengatur segala sesuatunya dan dijadikan sebagai patokan dalam bertindak. Apabila dapat mengikuti segala nilai dan norma yang berlaku, maka akan terciptalah integrasi tersebut.
Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Sosial
Selain faktor pendorong terdapat juga faktor penghambat integrasi sosial yaitu:
Sikap tidak menghargai, tak bisa dipungkiri jika adanya perbedaan budaya dalam masyarakat terkadang kurang dihargai oleh sekelompok masyarakat tertentu. Hal ini seringkali menyebabkan konflik budaya yang menghambat integrasi sosial.
Kurangnya kesadaran menjaga persatuan dan kesatuan, seiring perkembangan arus globalisasi berdampak pada sikap individualis pada masyarakat. Seperti yang terjadi di berbagai negara maju, sikap individualis ini seringkali memicu konflik. Dalam masyarakat dengan sikap individualis tidak memiliki kepedulian pada kondisi di sekitarnya, akibatnya kesadaran untuk menjaga persatuan dan kesatuan mulai berkurang
Berkurangnya toleransi, berkurangnya toleransi atau sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama golongan yang berkonflik, akan membuat masalah susah diselesaikan. Akibatnya, konflik yang terjadi makin membesar dan panjang.
Ketimpangan sosial dan ekonomi, adanya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan di berbagai daerah, menyebabkan ketimpangan sosial dan ekonomi. Akibatnya, ada kelompok masyarakat yang merasa diperlakukan berbeda dan merasa tidak puas maka akan memicu terjadinya konflik sosial.
Kurangnya keterbukaan, kurangnya sikap terbuka dengan kelompok yang mempunyai golongan berbeda, dapat menimbulkan prasangka atau pemahaman yang memicu konflik. Prasangka tersebut menghalangi interaksi sosial dengan kelompok lain.
Demikian ulasan tentang proses integrasi nasional beserta faktor pendorong dan penghambatnya.
