Sonora.ID – Besaran gaji merupakan salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh perusahaan saat tahapan wawancara kerja berlangsung.
Lantas bagaimana cara menjawab pertanyaan gaji yang diharapkan?
Apa kamu termasuk orang yang pernah menjawab “sesuai UMR saja,” atau “terserah perusahaan,” atau malah asal sebut nominal gaji?
Jika iya, sebaiknya kamu baca penjelasan cara menjawab pertanyaan gaji yang diharapkan yang benar berikut ini.
Sebab, jawabanmu saat wawancara akan memengaruhi penilaian dan tentunya kesejahteraanmu di perusahaan nantinya.
Baca Juga: Catat! 6 Tips Jitu Lolos Wawancara Kerja Pertama Kali, 99% Keterima!
Besaran gaji merupakan pertanyaan yang mudah tetapi bisa saja sulit untuk dijawab.
Karena sebenarnya perusahaan sudah pasti menganggarkan bujet dan membuat standar gaji untuk setiap level jabatan.
Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati saat menjawab seputar topik gaji tersebut.
Sebab kalau menyebut gaji yang terlalu di atas anggaran perusahaan kamu berisiko tidak diterima bekerja.
Sementara kalau terlalu jauh di bawa anggaran, kamu pasti akan merasa rugi kalau harus bekerja dalam jangka panjang dengan gaji yang tidak sesuai.
Lantas bagaimana cara menjawab pertanyaan gaji yang diharapkan yang benar?
Melansir dari The Balance Careers, berikut tips menjawab pertanyaan saat interview kerja tentang gaji yang diinginkan.
tentu kamu tidak bisa sembarangan menulis angka tertentu. Kamu perlu melakukan riset agar angka yang kamu tulis tidak merugikan kedua pihak.
Akan lebih mudah jika kamu telah memiliki pengalaman kerja, karena kamu bisa mengacu pada gaji terakhir yang kamu terima.
Namun apabila kamu belum memiliki pengalaman kerja, kamu bisa dengan memulai riset beberapa hal ini:
Setelah kamu mengetahui jumlah upah yang kamu inginkan, dalam menjawab pertanyaan ini sebaiknya jangan mengungkapkan angka yang pasti.
Ungkapkanlah gaji yang kamu harapkan secara kisaran, hal ini agar pewawancara dapat memiliki pertimbangan dan juga lebih mengetahui kemampuanmu.
Dengan memberikan kisaran pula, kamu berkesempatan mendapatkan upah lebih dari yang kamu ekspektasikan. Tapi pastikan juga, batas bawah dan batas atas kisaranmu tidak terlalu jauh nilainya, ya.
Baca Juga: 5 Contoh CV Lamaran Kerja Lulusan SMK, Profesional dan Menarik HRD!
Tak ada salahnya dalam menjawab ekspektasi gaji dari recruiter kamu menaikkan sedikit angkanya. Hal ini bertujuan agar kamu bisa mendapatkan kenaikan upah dari pekerjaanmu sebelumnya.
Namun, dalam memberikan kenaikan jangan terlalu berlebih.
Hal ini justru akan membuat rekruter merasa angka yang ditawarkan terlalu tinggi dan merugikanmu. Kamu bisa menaikkan angkanya sekitar 15-20%.
Angka yang kamu sebutkan tentulah harus berdasarkan hasil riset dari apa yang telah kamu lakukan.
Namun, untuk meyakinkan lebih rekruter terhadap angka yang kamu sebutkan, kamu tunjukkan pula kemampuan dan hasil kerjamu sebelumnya.
Hal ini akan membuat rekruter merasa angka yang kamu sebutkan adalah angka yang wajar dan kamu dapatkan.
Bahkan, tak menutup kemungkinan dengan menyebutkan kemampuan dan pencapaianmu, rekruter justru memberikan yang lebih dari gaji yang kamu harapkan.
Kalau kamu sudah pernah bekerja sebelumnya, ada cara lain yang bisa kamu gunakan.
Cara lain yang bisa kamu lakukan ketika mendapat pertanyaan mengenai gaji yang diharapkan adalah dengan menunjukkan gaji terakhirmu.
Dengan menunjukkan ini, rekruter akan bisa menilai standar upahmu seharusnya.
Kamu juga sangat mungkin untuk mendapatkan gaji lebih tinggi dari sebelumnya karena kemampuan dan pencapaian kinerjamu.
Dalam menyampaikan gaji yang kamu harapkan, pastikan pula bahwa angka tersebut bukanlah angka yang pasti.
Menurut Comeet, hal ini agar memperbesar peluang bagi rekruter untuk menegosiasi gajimu apabila kamu memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
Dengan menyebutkan bahwa angka tersebut bisa dinegosiasi bukan berarti kamu menjual murah atau tidak yakin dengan apa yang kamu katakan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 11 Contoh Keahlian dalam CV, Wajib Ditulis untuk Menarik Perhatian HRD