Bank Indonesia Sumatera Selatan Raih Rekor MURI Pembuatan Pupuk Organik Pendukung Produktivitas Tani dalam PEDA KTNA XV 2023 Sumatera Selatan

11 Mei 2023 19:47 WIB
Kepala Perwakilan BI Sumsel, R. Erwin Soeriadimadja, menerima rekor MURI atas Pembuatan Pupuk Arang Sekam dan Asap Cair Menggunakan Alat Produksi Terbanyak.
Kepala Perwakilan BI Sumsel, R. Erwin Soeriadimadja, menerima rekor MURI atas Pembuatan Pupuk Arang Sekam dan Asap Cair Menggunakan Alat Produksi Terbanyak. ( Humas BI Sumsel)

Palembang, Sonora.ID - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (BI Sumsel), R. Erwin Soeriadimadja, menerima rekor MURI atas Pembuatan Pupuk Arang Sekam dan Asap Cair Menggunakan Alat Produksi Terbanyak.

Penghargaan ini disampaikan secara langsung oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, di hadapan Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, pada Upacara Pembukaan Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XV Provinsi Sumatera Selatan hari Rabu, 10 Mei 2023 di Lapangan KONI Belitang, Kab. OKU Timur.

Dalam rangka menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan, BI Sumsel telah berkomitmen memberikan 100 unit Alat Pengolah Pupuk Organik Sekam Arang kepada Asosiasi Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sumsel.

Komitmen ini merupakan hasil kolaborasi BI Sumsel dengan Pemerintah Kabupaten OKU Timur dan merupakan bagian dari empat program unggulan pengendalian inflasi pangan yang diluncurkan pada soft launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 24 Februari 2023 lalu di Palembang oleh Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Ibu Aida S. Budiman. Program GNPIP di Sumatera Selatan sendiri turut disinergikan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), program kemandirian pangan yang dicanangkan Pemerintah Sumsel pada Desember 2021.

Baca Juga: Rapat Bersama BPK RI, DPRD Sumsel Dorong Pemprov Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Anggaran

Mesin pengolah pupuk organik sekam arang ini tidak hanya menawarkan solusi alternatif bahan baku bagi petani di tengah tingginya harga pupuk dunia dan dampak negatif penggunaan pupuk kimia.

Lebih dari itu, penggunaan mesin ini mampu mengoptimalkan kebermanfaatan sekam yang sebelumnya hanya menjadi limbah hasil panen saja.

Selain digunakan sebagai pupuk, asap cair hasil pengolahan sekam juga dapat dimanfaatkan sebagai pengusir hama pertanian, termasuk sebagai pembeku getah karet.

Dalam jangka panjang, penggunaan pupuk organik dapat menjadi solusi dalam memperbaiki kondisi tanah yang pada akhirnya dapat menjaga keberlangsungan produksi pangan sehingga Sumatera Selatan, khususnya wilayah OKU Timur dapat mempertahankan gelarnya sebagai lumbung pangan nasional, khususnya untuk komoditas padi.

Inovasi alat pengolah pupuk organik sekam arang ini turut diapresiasi oleh Bupati OKU Timur, Lanosin Hamzah, yang mengharapkan agar inovasi ini dapat direplikasi oleh petani se-Sumsel maupun seluruh Indonesia.

Halaman Berikutnya
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm