Virus ASF yang Serang Babi di Lutim Tidak Menular ke Manusia

17 Mei 2023 17:05 WIB
Babi yang mati terjangkit ASF dikubur agar virus tidak meluas
Babi yang mati terjangkit ASF dikubur agar virus tidak meluas ( Dok Pemda Lutim)

Luwu Timur, Sonora.ID - Tingkat kematian babi di Kabupaten Luwu Timur mengalami peningkatan signifikan beberapa hari belakangan. Kematian ribuan ekor babi itu disebabkan serangan virus African Swine Fever (ASF). Pemda setempat pun mengambil langkah cepat agar virus tidak meluas.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur Bidang Peternakan terus mengupdate data terkini terkait kondisi terakhir kasus tersebut. Nantinya data akan dilaporkan ke Provinsi maupun kementerian guna mendapatkan respon untuk penanganan, termasuk pengadaan disinfektan.

Kepala Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, I Gusti Ngurah mengatakan, awal masuknya virus ASF ini terjadi sejak awal April 2023 lalu melalui daging babi yang dikirim dari luar Luwu Timur.

"Data yang di-update oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melalui Bidang Peternakan, tanggal 13 Mei 2023, menyebutkan bahwa, jumlah ternak babi yang mati di Luwu Timur sebanyak 14.756 dari total populasi Babi sebanyak 32.072 ekor," ujar I Gusti Ngurah dalam keterangan resminya, baru-baru ini.

Ia pun menegaskan, virus tersebut tidak menular ke manusia karena tidak bersifat zoonosis. Target utamanya hanya di hewan babi bukan hewan lainnya. Jadi penularan ke hewan lain seperti sapi, kambing dan lainnya tidak terjadi.

Baca Juga: Flu Burung Teridentifikasi di HSU, Pemprov Kalsel Edarkan Surat Kewaspadaan

Sebelumnya, beberapa penyakit hewan sudah masuk di Luwu Timur seperti PMK yang menyerang sapi, tapi sudah bisa ditangani. Virus jembrana yang menyerang sapi Bali sudah dilakukan vaksinasi juga. "Semoga virus ASF ini tidak dikaitan dengan dua virus di atas karena memang beda cara penularannya," imbuhnya.

Sementara itu, jajaran Pemkab Luwu Timur terus berkolaborasi baik Dinas Pertanian dan Dinas PUPR melakukan koordinasi dengan seluruh Camat mengenai kondisi pasca kematian babi di wilayah masing-masing. Babi-babi yang mati segera dikubur menggunakan excavator milik Dinas PUPR dibantu PDAM di lokasi penguburan massal yang sudah disiapkan masing-masing kecamatan.

Data yang dilansir oleh beberapa kecamatan misalnya, menunjukkan angka kematian babi di wilayah tersebut cukup tinggi. Sebagai contoh, Kecamatan Tomoni Timur data 12 Mei 2023 jumlah Babi yang mati sebanyak 8.081 ekor dari jumlah populasi babi sebanyak 12.054 ekor, kondisi yang sama juga terjadi di Kecamatan Kalaena dengan jumlah kematian 17 ekor (data 12/05/2023), demikian juga di kecamatan Mangkutana, dari populasi Babi sebanyak 3.709 ekor, yang mati mencapai 1.558 ekor.
Angka kematian ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan makin luasnya cakupan virus ASF ini yang hampir merata di seluruh wilayah Lutim.

Baca Juga: Bupati Jembrana Kampanyekan Makan Daging Babi Sehat Ditengah Kekhawatiran Wabah Virus ASF

Dikutip dari buku saku African Swine Fever, yang diterbitkan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Tahun 2020, ASF atau African Swine Fever adalah Penyakit yang disebabkan oleh virus (Genus Asfivirus, Family : Asfarviridae).

Virus ini menyerang ternak babi dan babi liar semua umur yang menyebabkan babi sakit dengan tingkat fatalitas 100%. Virus ASF bukan zoonosis namun bisa menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar karena belum ada vaksin dan obat untuk ASF.

Untuk Daya tahan, virus ASF dalam beberapa material tanpa perlakuan apapun antara lain urin sampai dengan 15 hari, feses sampai dengan 160 hari, daging babi olahan yang disimpan pada suhu ruang, sampai dengan 105 - 300 hari, dan daging babi beku sampai dengan 1000 hari.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm