10 Hewan Langka di Indonesia yang Dilindungi Karena Terancam Punah!

18 Mei 2023 17:37 WIB
Ilustrasi Hewan Langka di Indonesia yang Dilindungi Karena Terancam Punah
Ilustrasi Hewan Langka di Indonesia yang Dilindungi Karena Terancam Punah ( Tribunnews.com)

Sonora.ID – Tak hanya terkenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan keindahan alamnya.

Indonesia juga merupakan rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna. Bahkan ada banyak hewan dan tumbuhan langka yang juga banyak ditemukan di Indonesia, lho.

Hewan langka adalah hewan yang jumlahnya sangat sedikit atau sangat jarang ditemukan.

Suatu spesies hewan dikatakan langka jika populasinya menurun dengan cepat dan jumlahnya di seluruh dunia kurang dari 10.000 ekor.

Hewan langka ini dapat punah jika tidak dilindungi dan tidak ada yang menyelamatkannya.

Baca Juga: Fauna Australis: Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya, Lengkap!

Hal tersebut dapat terjadi karena perkembangbiakan hewan langka tersebut yang sangat lambat, jumlah betina yang mulai habis, dan maraknya perburuan liar pada jenis hewan langka tersebut.

Nah, guna meningkatkan kesadaran kita untuk melindungi hewan langka di Indonesia.

Mari simak jajaran 10 hewan langka di Indonesia yang dilindungi karena terancam punah berikut ini.

Hewan Langka di Indonesia

  1. Komodo

Komodo merupakan hewan langka di Indonesia juga menjadi satu-satunya hewan purba yang masih hidup hingga saat ini.

Komodo memiliki nama lain Varatus Komodoensis atau Orah yang tidak lain juga merupakan spesies reptil terbesar di dunia.

Hewan purba ini memiliki gigitan yang sangat kuat yang sangat mematikan. Komodo memiliki racun berbisa yang berasal dari ribuan kelenjar pada area gusinya.

Saat ini, habitat komodo hanya ditemukan di Pulau Komodo, Flores, Gili Matang, Gili Dasami dan Rinca Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Dengan dibangunnya Taman Nasional Komodo, Komodo telah menjadi hewan yang dilindungi pemerintah.

Taman Nasional Komodo terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Pulau Rica dan Pulau Komodo yang di dalamnya terdapat 2.700 ekor komodo.

  1. Burung Jalak

Bali Burung Jalak Bali yang memiliki nama latin Leucopsar Rothschildi merupakan satwa endemis dari Bali.

Burung jalak ini ditemukan pada tahun 1910 oleh pakar binatang dari Inggris, yaitu Walter Rothschild Burung ini memiliki ciri warna biru di sekitar mata dan warna tubuhnya putih bersih.

Keberadaan Burung Jalak Bali menjadi langka karena proses perkembangbiakann burung membutuhkan waktu lama.

Selain itu karena, adanya perburuan liar. Burung Jalak Bali berkembang biak secara monogamus atau hanya memiliki satu pasang saja pada satu musim kawin.

Hal ini menyebabkan, sex rationya hanya 1:1. Burung ini melakukan proses perkembangbiakan mulai dari usia 7 hingga 9 bulan.

Mereka akan menghasilkan telur dengan jumlah maksimal berjumlah 3 butir saja. Telur ini akan dierami kurang lebih selama 16 hari.

Burung Jalak Bali memiliki panjang 25 cm, panjang paruhnya 3 cm, kepalanya 5 cm, leher burung 2 cm, sayap 13 cm, dan ekor 6 cm. Burung Jarak Bali terancam punah dan saat ini dilindungi oleh pemerintah.

  1. Harimau Sumatera

Harimau Sumatera memiliki nama latin Panthera Trigris Sondaica. Hewan ini merupakan spesies hewan langka yang terancam punah.

Sesuai namanya, Harimau Sumatera hidup di endemis Pulau Sumatera yang saat ini tersisa sekitar 500 ekor.

Penyebab kelangkaan hewan ini diakibatkan oleh kerusakan habitat hingga tingginya angka kematian hewan.

Selama kurung 1998 sampai 2000, sebanyak 66 ekor harimau telah terbunuh. Selain itu, Harimau Sumatera kerap beredar di perdagangan ilegal.

Baca Juga: Contoh Hewan Ruminansia, Beserta Penjelasan dan Ciri-cirinya

Yang mana, bagian-bagian tubuhnya diperjual belikan dengan harga tinggi di pasar gelap.

Bagian-bagian tubuh tadi dijadikan perhiasan, tas kulit, ikat pinggang dan masih banyak lagi.

Harimau Sumatera jantan memiliki karakteristik, rata-rata panjangnya 92 inci ( inci = 2,54 cm) dan berat 140 kg atau 300 pound. Tinggi harimau jantan  60 cm.

Harimau Sumatera betina memiliki panjang tubuh sekitar 78 inci atau 198 cm dengan berat badan 91 kg.

Harimau Sumatera mampu mereproduksi kapan saja dengan waktu kehamilan sekitar 103 hari. Harimau Sumatera mampu melahirkan 2 sampai 3 anak sekaligus.

  1. Orang Utan Kalimantan

Orang Utan, baik di Sumatera maupun di Kalimantan masuk dalam spesies terancam punah.

Berdasarkan laporan IUCN melalui penelitian yang telah dilakukan selama 75 tahun. Hewan ini mengalami penurunan secara signifikan, yaitu sebesar 80 persen.

Tak hanya itu, faktanya pada 1998 sampai 1999, kepunahan Orang Utan Kalimantan mencapai 1000 Orang Utan per tahun.

Sementara itu pada 2004 diprediksikan, jumlah orang Utan Kalimantan jumlahnya sekitar 54.000 ekor saja.

Perbedaan Orang Utan Sumatera dan Orang Utan Kalimantan adalah pada kantung pipi yang panjang pada Orang Utan jantan.

Selain itu, Orang Utan Kalimantan sesekali turun dari pohon dan menginjak tanah.

Orang Utan Kalimantan terdapat tiga subspecies. Pertama, Pongo pygmaeus pygmaeus yang ditemukan di Sungai Kapuas sampai timur laut Sarawak.

Kedua, Pongo pygmaeus wurmbii ditemukan dari Selatan Sungai Kapuas hingga bagian barat Sungai Barito.

Ketiga Pongo pygmaeus morio, tersebar mulai dari Sabah sampai selatan mencapai Sungai Mahakam di Kalimantan Timur.

  1. Badak

Badak menjadi satwa langka berikutnya yang tinggal di Indonesia. Dari data BPS, diketahui bahwa pada 2017, populasi badak hanya ada 80 ekor.

Mengutip dari Jurnal Swarnabhumi 1(1), badak merupakan mamalia berukuran besar dengan berat mencapai 1000 – 3000 kg.

Tinggi bahu mencapai 200 cm dengan lengan pendek dan kokoh.

  1. Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih dengan habitat asli di dataran rendah ini merupakan burung yang menjadi maskot Pulau Papua.

Terbagi menjadi 41 spesies, dan tersebar di Papua Barat sebanyak 38 spesiesnya, di pulau torres hingga ke Australia bagian timur.

Jenis Cendrawasih yang paling dikenal diantaranya Cendrawasih Kuning Besar atau Cendrawasih Paradise Apoda.

Burung cendrawasih sendiri memiliki ukuran yang beragam tergantung jenis spesiesnya yang terbagi menjadi spesies King Bird of Paradise (15 cm ukurannya) hingga spesies Black Sicklebill (110 cm atau 1 meter ukurannya).

Karakteristik utama burung cendrawasih terletak pada warna bulunya yang menarik perhatian seperti merah, hijau, dan biru, berdasarkan nama ini pula penamaan burung ini misalnya pada cendrawasih kuning yang lebih dominan pada warna kuningnya, cendrawasih merah yang dominan warna merahnya, cendrawasing hijau dan biru pun demikian.

Burung Cendrawasih juga dijuluki bird of paradise di eropa atau burung dari surga.

Sayang karena keindahannya ini burung cendrawasih menjadi burung yang banyak diburu dan kian langka keberadaannya.

Cendrawasih kini menjadi satu satwa yang dilindungi pemerintah melalui UU No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 7 Tahun 1999.

Baca Juga: 10 Hewan yang Sudah Punah di Dunia, Ada Macan Jawa Hingga Dugong 

  1. Kucing Merah

Kalimantan Kucing Merah Kalimantan adalah salah satu hewan yang dilindungi dan terancam punah.

Hewan yang berasal dari daratan Pulau Kalimantan itu, terancam punah karena habitatnya yang semakin kecil oleh penebangan pohon di hutan Kalimantan.

Tercatat, Kucing Merah Kalimantan tersisa hanya sekitar 2.500 ekor hingga saat ini.

  1. Burung Merak

Dengan bulu yang indah dan unik, Burung Merak menjadi salah satu hewan yang terancam punah dan dilindungi di Indonesia.

Burung Merak paling banyak dapat ditemui di area Pulau Jawa dan daratan Indonesia bagian Timur.

Perburuan liar menjadi penyebab berkurangnya populasi Burung Merak. Kini, tercatat populasi dari Burung Merak hanya tinggal 10 ribu hingga 20 ribu ekor.

  1. Tarsius tarsier

Primata ini memiliki ciri bertubuh kecil berwarna cokelat dengan mata besar, dan senang bergelantungan di ranting pohon mirip seperti koala.

Tarsius tidak bisa menjejakkan kakinya di tanah, karena dia terus melompat dari satu pohon ke pohon yang lain.

Aksi pembukaan lahan hutan secara ilegal membuat populasi hewan ini makin berkurang.

Alhasil, pemerintah menjadikan hewan kecil ini dilindungi. Tarsius dapat dijumpai di hutan-hutan yang ada di Sulawesi.

  1. Anoa

Anoa juga memiliki nama julukan yang diberikan masyarakat sekitar, yakni sapiutan. Artinya sapi yang hidup di hutan.

Karena masih satu family dengan banteng, kecepatan berlarinya mencapai 10 km/jam.

Anoa memiliki sepasang tanduk yang menyerupai banteng. Hanya saja, ukuran anoa jauh lebih kecil dibandingkan banteng pada umumnya.

Sayangnya, banyak pihak yang tak bertanggung jawab memburu hewan ini untuk dikonsumsi.

KIni, populasi anoa di Sulawesi hanya tersisa sekitar 2.469 ekor saja. Hal ini membuat anoa menjadi salah satu satwa yang dilindingi pemerintah Indonesia.

Ada pun habitat hidupnya di hutan yang masih perawan, yakni di daerah Gunung Ambang.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: Ciri-ciri Hewan Mamalia dan Contohnya, Lengkap dengan Penjelasannya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm