30 Puisi Cinta Sedih Menyentuh Hati yang Bikin Baper dan Nangis

3 Juli 2023 12:58 WIB
Ilustrasi Puisi Cinta Sedih Menyentuh Hati
Ilustrasi Puisi Cinta Sedih Menyentuh Hati ( Twitter @ffmwsource)

Aku melihat asap berkumpul dengan awan

Lalu turunlah hujan Itu bagian darimu

Namun kau tahu kan?

Hujan tidak bisa bertahan lama

Berhenti, lalu tanah menyerap air

Kau pun menghilang

Biar Langit yang Memutuskan

Oleh Anonim

Hangatnya perapian malam

Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu

Kesejukan sungai kebahagiaan

Bagai menatap senyummu

Damainya jiwaku

Di mana belas kasih itu?

Bersamamu seperti mimpi semu

Hanya bisa merasakan abadinya duka

Dalam hati tersimpan banyak doa

Kau bilang kita pasti bisa

Bisa saling mencintai

Bersama sampai tua

Bersatu hingga mati

Kau bilang perbanyak doa dan harapan Impian kita pasti kan terwujud

Namun apa yang terjadi kini?

Biarlah langit yang memutuskan

Satu keinginan

Cinta kita jangan sampai berubah

Hati kita tetap menyatu

Menciptakan bahagia bersama

Tak semudah yang kita duga

Bagaimana harus ku hentikan air mata?

Impian kita hanya sebatas dalam mimpi

Biarlah langit yang memutuskan

Tentang akhir cerita cinta kita

Kontemplasi Perihal Kesendirian

Karya: Seniwati

Seketika, menderas aksara bisu
Dan, kau lebih bisu
Dengan seikat bunga
Yang kian layu
Musnahlah sudah
Lupakan kedamaian semu
Beserta isyarat segala pesonamu

Biarlah misteri batu nisan samar memanggil
Sebagaimana aku tak dapat menahan ingatan tentang kepal tangan orang-orang
Yang dikutuk parasmu menjadi genangan kolam
Mungkin, surga cemburu
Dan, mencuri dirimu dari pelukanku

Cinta

Cinta itu buta
Rindu itu nyata
Luka itu ada
Kecewa pun menerpa

Cinta yang membuat merana
Rindu yang membuat candu
Luka yang membuat kecewa

Kau Tak Akan Pernah Tahu

Karya: Endam

Kau tak akan pernah tahu
Betapi aku mencintaimu
Seberapa dalam dan luasnya itu rahasia
Seperti air terjun Devil's Kettle
Yang entah bermuara ke mana

Jangan coba-coba mencari tahu
Kau tak akan pernah tahu
Jangan penuh curiga
Kau hanya perlu membalasnya

Senja yang Durja

Di dalam kemelut yang kau rajut
Seorang penyulam begitu lihai
Seperti merangkai pelangi
Keindahan kau tawarkan
Gambaran cinta membiru
Seolah dunia hanya aku dan kamu
Tanpa ku sadari
Cinta begitu durja
Sekejap hilang tiada kesan
Gelap kini gelap nanti
Seandainya semua ini tak pernah terjadi

Baca Juga: 10 Puisi Tentang Ibu Tercinta yang Mengharukan dan Menguras Air Mata

Tanya Pada Tuhan

Tak ada yang lebih sakit
Ketika mencintai hati yang sama
Tapi seperti berbeda
Pergi sana, tanya pada Tuhanmu
'Kenapa cara doa kita berbeda?'
Padahal Tuhan hanya Dia
Dia yang mencipta cinta untuk kita yang sama

Perbedaan

Jika sekarang di dunia ini dan kehidupan ini
Kami tak dapat saling memiliki karena perbedaan
Kumohon di dunia lain dan kehidupan yang lain
Jangan lahirkan aku dan dia berbeda
Agar kami dapat saling memiliki

Mengagumi Dalam Diam

Karya: Anandita Wardani

Terdengar derap langkah tegas dan tak asing
Meramaikan lorong pendek ini
Canda tawamu menggema entah sampai kemana
Tak kan pernah kulewatkan anugerah pemberian-Nya
Sepasang raga yang saling bertemu
Tak pernah mengucap, tak pernah  merayu
Menjadi kebiasaan baru 
Di sepanjang perjalanan cintaku 
Saat ini hanya berdiri mematung
Ditemani mulut yang membisu
Melangkahpun aku tak kuasa
Untuk menyampaikan sebuah asa
Apalah arti mengagumi bagi seseorang?
Sebuah pertanyaan yang tak akan bisa ku jawab
Karena aku hanya mengagumi dalam diam

Hanya Sebuah Cara

Ini hanya sebuah cara saja
Untuk aku tetap bisa mencintaimu
Menjadi seorang bangsat yang diajarkan membunuh
Membunuh segala ketidakpastian semata

Menjadi oecundang yang merelakan terbunuh
terbunuh oleh ketidakwarasan jiwa.

Mengenalmu adalah anugerag
Menyakitimu serupa larangan
Pertemuan menjadi kebahagiaan.

Tahukah kamu hal yang paling menyiksa?

Melihat kekecewaan di wajahmu.
Melihat matamu yang berkaca.
Seakan aku rasakan hal yang sama, bahkan lebih.

Rasanya ingin aku cari seribu cara
mengembalikan senyummu.
mengembalikan kebahagiaanmu.
Tanpa kau sadari
kamu adalah sumber kenyamanan.

Membuat aku selalu merasa tenang.
Membuat jantungku berdetak lebih nyaman.
Aku ingin sekali mendampingimu.
Karena itu kebahagiaanku yang nyata.

Tidak berucap walau kutahu kamu cinta
Melihatku saja tidak walau kutahu kamu rindu
Ya, begitulah kamu. Pembohong.
yang paling aku cinta.

Takut… dia menyerangku!
Masuk ke dalam jiwaku, merobek dan menusuk
hingga hatiku tak terbaca lagi
kalau saja takut adalah wujud rasa
seharusnya aku bisa mencoba menikmatinya.
Biarlah ketakutan ini membuatku merasa sakit
membuatku sadar betapa kecil, lemah, dan rapuhnya aku.
biarlah pagi ini takut menemaniku.

Jika nanti cinta dan rindu tak terdengar
di telingamu lagi, percayalah doaku akan setia
memeluk jiwamu hingga malam
yang menyendiri.

Merindukanmu

Tahukah Kamu ombak yang deras itu bisa apa?

Ya, dapat menghapus segala benih-benih cinta bersama serpihan rindunya….

Namun, ternyata tak denganku

Sebab, disini aku tetap merindukanmu yang jauh disana

Sehingga ku tak yakin, bila ombak deras itu dapat menghapus serpihan rindu ini

Risau

Saat sang angin mulai membisikkan tentangnya

Namun aku tak pernah tahu apa maksudnya

Seakan menyentuh, sampai menusuk relung kalbu

Hingga membuat hati ini menjadi bisu

Namun, entah apa isi bisikan angin itu

Yang ku harap hanyalah berita kesenangan

Tanpa disertai dengan kedukaan dalam hati

Namun, nyatanya bukan itu maksud dari sang angin

Hingga rasa gelisah pun mulai tertanam pada hati dengan seketika

Dan membuat penat bertanya

Hampa

Karya: Disa Virdiansa

Perih tanpa luka biasa kurasa
Sedih tanpa sebab hal yang biasa
Air mata datang tanpa peringatan
Tiada menunggu hati untuk bersiap

Hari-hari kini terasa hampa
Laksana gelap gulita tanpa cahaya
Bahagia serasa tiada harapan
Kini diriku berselimut kesedihan

Melodi lagu terasa berceceran
Dulu menyenangkan kini menyesakkan
Hati rasa sakit setiap mendengarkan
Tanpa sadar air mata terus bercucuran

Hidupku kini bagai tanpa tujuan
Entah lurus atau berbelok kuberjalan
Diriku tidak tahu apa-apa
Karena hanya kehampaan yang kurasa

Pergimu

Karya: Syahbet Arbiah Nasution

Dinginnya malam merasuk ke tulangku
Aku roboh saat itu
Menatapmu terbujur kaku
Dalam balutan gaun perpisahan

Mataku merah tanda kesakitan
Suaraku paruh teriakkan namamu
Dalam diam kau tersenyum lihat tingkahku
Haruskah aku menangis seperti bayi yang meminta susu
Agar kau bangkit menenangkanku

Aku hancur sehancur-hancurnya kaca yang tak berbentuk
Mengikhlaskan pergimu sama dengan membunuhku, ibu

Saat Perpisahan Tiba

Karya: Vandim Hermawan

Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Semua bukanlah sekedar renungan

Tersimpan cakap dalam kenangan
Tak akan ada kehilangan
Kita mungkin berbeda jalan
Pasti ada banyak rintangan
Tuk wujudkan segala impian

Perpisahan bukan akhir pertemuan
Bukan berarti suatu kerelaan
Kebersamaan akan terajut dalam naungan persaudaraan
Tak akan terlepas kelak meraih kesuksesan

Terlalu Rindu

Karya: Tadha Armani

Hari ini hujan lagi
Sedang rindu itu belum lagi sunyi
Jantung merindukan detaknya
Detak merindukan rentaknya

Malam ini dingin lagi
Sedang rindu itu masih lagi wangi
Gula merindukan kopinya
Kopi merindukan pahitnya

Sekedar mendengar suara
Tampaknya tak lagi cukup
Jadi penutup bahagia
Karena seiring berjalannya waktu
Kaktus mungil itu mulai berduri
Dengan saling menyalahkan
Tentang siapa yang menyebabkan rindu ini

Hingga mulai kau pertanyakan tentang waktuku
Mulailah aku mengungkit kata "susah senang bersama" itu

Hati mulai hilang kehati-hatiannya
Dan terbawalah kita ke ambang perpisahan
Hanya karena
Kita sama-sama terlalu rindu

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: 5 Puisi untuk Orang Tua Singkat, Menyentuh Hati dan Penuh Kasih Sayang

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm