Banjarmasin, Sonora.ID - Warga Banjarmasin mengeluhkan biaya tiket masuk kawasan kampung ketupat yang dianggap mahal.
Diketahui, tiket masuk yang dikenakan pengelola beragam. Yakni Rp10 ribu pada hari senin dan selasa, Rp15 ribu pada hari rabu hingga jumat dan Rp20 ribu untuk akhir pekan.
Ida, warga Kebun Bunga saat berkunjung ke kawasan itu mengaku, cukup keberatan dengan tarif tiket yang dikenakan oleh pihak pengelola.
Karena menurutnya, setiap warga yang datang kerap membawa sanak keluarga. Sehingga jika dikalikan dengan tarif tiket yang ada, maka total biaya jadi cukup besar.
"Karena kan yang datang itu ada yang membawa keluarga juga. Hitung saja kalau 5 orang dikali Rp20 ribu berapa jadinya? Kalau cuma Rp15 ribu masih mending," sambungnya.
Baca Juga: Harjad Ke-496 Banjarmasin, Pemko Pamerkan Kawasan Kampung Ketupat
Hal senada juga dikatakan pengunjung lainnya, Siti Ramlah yang sama keberatan dengan tarif masuk wisata kampung Katupat.
Ia berharap, tarif yang dikenakan dapat kembali disesuaikan agar kunjungan juga bisa lebih ramai.
"Tadi bayar Rp15 ribu. Itu menurut saya kemahalan. Kalau bisa Rp10 ribu saja, itu masih standar," ungkapnya.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Manager Pengelola Kampung Ketupat, Hendra berdalih bahwa tarif yang dikenakan sudah sesuai dengan hasil survey pihaknya.
Dimana saat ini pihaknya juga masih melakukan trial error, atau uji coba pembukaan kawasan wisata di kawasan itu.
"Kalau dibilang terlalu mahal ya kami kaget juga, padahal kemarin kami sudah survey juga terkait harga tiket masuk itu," ujarnya saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin.
Selain itu, pihak pengelola juga tidak memerlukan sosialisasi, karena mereka murni swasta tanpa campur tangan pemerintah.
Baca Juga: Honorer Kok Utak-Atik Dana Kelurahan? Sekda Sebut Itu Kelalain!
"Tiket masuk yang dikenakan juga bisa ditukarkan dengan minuman saat berada di dalam," pungkasnya.
"Dari tiket masuk itu juga disisihkan untuk membayar petugas kebersihan dan keamanan," tambahnya.
"Jadi ketika ada yang komplain tiket mahal, ya saya bingung. Kan terserah-terserah kami istilahnya, karena kami swasta murni," tandasnya lagi.
Ia menambahkan, kawasan wisata kampung ketupat juga masih terbatas dengan jumlah orang tertentu.
Hal itu dikarenakan bangunan yang ada di dalam kawasan kampung ketupat, dibangun dengan bahan yang natural.
"Jadi ada kapasitas maksimal masuk untuk berapa orang, karena didalam bukan bangunan beton," tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.